Pematahan Self-Incompatibility Tanaman Markisa (Passiflora edulis f. edulis Sims) dengan beberapa Metode Polinasi dan Konsentrasi Giberelin (GA3) yang Berbeda

Utama, Syahrul (2025) Pematahan Self-Incompatibility Tanaman Markisa (Passiflora edulis f. edulis Sims) dengan beberapa Metode Polinasi dan Konsentrasi Giberelin (GA3) yang Berbeda. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Syahrul_Cover & Abstrak.pdf - Published Version

Download (554kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Syahrul_Bab 1.pdf - Published Version

Download (345kB)
[img] Text (Bab 5 Penutup)
Syahrul_Bab 5.pdf - Published Version

Download (207kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Syahrul_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (370kB)
[img] Text (Tesis Full Text)
Syahrul_Tesis Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Markisa merupakan buah potensial untuk dikembangkan secara komersial, namun budi dayanya di Indonesia masih terkendali oleh keterbatasan lingkungan tumbuh dan produksi yang fluktuatif. Perakitan varietas hibrida menjadi salah satu solusi yang dapat ditempuh, sehingga ketersediaan tetua homozigot menjadi sangat penting. Namun markisa memiliki kendala teknis dalam proses selfing karena adanya self-incompatibility (SI). Penentuan metode polinasi dan pemberian zat pengatur tumbuh seperti giberelin (GA3) menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk pematahan SI pada markisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara metode polinasi dan konsentrasi GA3 dalam pematahan SI pada tanaman markisa. Penelitian telah dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian, Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran, dan Laboratorium Sentral Universitas Andalas mulai Januari hingga Mei 2025. Penelitian didesain berdasarkan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah metode polinasi yang terdiri dari 3 taraf, yaitu polinasi fase kuncup, polinasi fase mekar, dan polinasi ganda. Sementara faktor kedua adalah konsentrasi GA3 yang terdiri dari 4 taraf, yaitu 0, 50, 100, dan 150 ppm. Pengamatan yang dilakukan diantaranya adalah persentase keberhasilan polinasi, persentase abnormalitas buah, umur panen, bobot buah, edible portion, jumlah biji, karakteristik ovary, dan perkembangan ovule. Data dianalisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode polinasi dan konsentrasi GA3 menunjukkan interaksi yang berbeda nyata terhadap fruit set hasil selfing. Persentase keberhasilan polinasi tertinggi dengan persentase buah abnormal terendah diperoleh dari metode polinasi berupa selfing pada fase mekar dengan konsentrasi 150 ppm, serta selfing pada fase kuncup dan selfing ganda tanpa pemberian GA3. Sementara itu, metode polinasi dan konsentrasi GA3 menujukkan interaksi yang berbeda tidak nyata terhadap karakteristik buah hasil polinasi. Metode polinasi pada fase kuncup menunjukkan pengaruh terbaik terhadap bobot buah, edible portion, dan jumlah biji. Namun konsentrasi GA3 menunjukkan pengaruh yang sama terhadap seluruh karakteristik buah hasil polinasi.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Auzar Syarif, MS.; Dr. P.K. Dewi Hayati, SP., M.Si.
Uncontrolled Keywords: markisa; self-incompatibility; selfing; giberelin; dan inbred
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S2 Agronomi
Depositing User: s2 agronomi agronomi
Date Deposited: 26 Aug 2025 07:49
Last Modified: 26 Aug 2025 07:49
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/505661

Actions (login required)

View Item View Item