Wirdati, Raihani (2025) Determinan Zero-Dose Pada Anak Usia 12-23 Bulan di Indonesia : Analisis Data SKI 2023. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
cover.pdf - Published Version Download (192kB) |
![]() |
Text (Bab 1 : Pendahuluan)
pendahuluan.pdf - Published Version Download (126kB) |
![]() |
Text (Bab 6 : Kesimpulan dan Saran)
penutupan kesimpulan.pdf - Published Version Download (41kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
dapus.pdf - Published Version Download (133kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
RAIHANI WIRDATI_SKRIPSI 2025.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Pada tahun 2023, Indonesia menempati peringkat keenam sebagai negara dengan jumlah anak zero dose tertinggi di dunia. Zero dose merujuk pada anak-anak yang tidak menerima imunisasi DPT sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan yang berhubungan dengan kejadian zero dose pada anak usia 12–23 bulan di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional), menggunakan data sekunder dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.Sebanyak 11.865 anak usia 12–23 bulan dianalisis menggunakan fitur complex sample untuk analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Juni 2025. Analisis bivariat menunjukkan bahwa pendidikan ibu, indeks kekayaan, kunjungan antenatal care (ANC), tempat tinggal, tempat persalinan, kepemilikan Buku KIA, imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu, dan akses ke fasilitas kesehatan berhubungan dengan status zero dose. Namun, dalam analisis multivariat, variabel tempat tinggal, indeks kekayaan, dan akses ke fasilitas kesehatan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Faktor yang paling dominan meningkatkan peluang anak menjadi zero dose adalah tidak memiliki Buku KIA (AdjPOR: 5,712; 95% CI:4,655–7,009), diikuti oleh tidak melakukan kunjungan ANC (AdjPOR: 1,7; 95% CI:1,4–2,1), pendidikan ibu yang rendah (AdjPOR: 1,6; 95% CI: 1,3–1,9), persalinan di luar fasilitas kesehatan (AdjPOR: 1,5; 95% CI: 1,1–2,0), dan ibu tidak menerima imunisasi TT (AdjPOR: 1,2; 95% CI: 1,01–1,5). Kepemilikan Buku KIA merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kejadian zero dose pada anak usia 12–23 bulan di Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan distribusi dan pemanfaatan Buku KIA perlu menjadi prioritas dalam upayamenurunkan angka zero dose.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Vivi Triana, S.K.M., M.P.H; Prof. Defriman Djafri, S.K.M., M.K.M., Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | Buku KIA; Determinan; Imunisasi; SKI 2023; Zero Dose |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 25 Aug 2025 10:09 |
Last Modified: | 25 Aug 2025 10:09 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/505476 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |