MAKNA LIRIK LAGU DALAM ALBUM JALARAN SADRAH KARYA BARASUARA: TINJAUAN SEMIOTIKA RIFFATERRE

Ahmad, Rayhan (2025) MAKNA LIRIK LAGU DALAM ALBUM JALARAN SADRAH KARYA BARASUARA: TINJAUAN SEMIOTIKA RIFFATERRE. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (321kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (339kB)
	Text (BAB Akhir Penutup) BAB Akhir Penutup.pdf - Published Version Download (231kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (235kB)
	Text (Tugas Akhir Fulltext) Tugas Akhir Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap makna empat lirik lagu dalam album Jalaran Sadrah karya Barasuara: “Merayakan Fana”, “Terbuang Dalam Waktu”, “Fatalis”, dan “Habis Gelap”. Analisis dilakukan dengan pendekatan semiotik Riffaterre melalui dua tahap, yaitu heuristik untuk pemahaman gramatikal dan hermeneutik untuk penafsiran makna secara semiotik. Metode yang digunakan bersifat kualitatif-deskriptif dengan tahapan pembacaan, pembentukan matriks, model, varian, dan hipogram. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa empat lirik lagu sampel dalam penelitian ini merupakan teks-teks lirik lagu yang merepresentasikan empat lagu yang dianalisis “Merayakan Fana, Terbuang dalam Waktu, Fatalis, dan Habis Gelap” menggambarkan tema besar yaitu keterbatasan manusia, pencarian makna, trauma bersama, serta kritik terhadap ketimpangan moral dan sosial. Kesimpulannya, lirik dalam Jalaran Sadrah merupakan perlawanan terhadap krisi dan ketidakadilan ditengah dunia saat ini. Barasuara tidak memberi jawaban pasti, tetapi mengajak pendengar untuk merenung dan menggali kembali nilai-nilai kemanusiaan, spiritualitas, dan tanggung jawab etis.

Actions (login required)

View Item