Rahma, Silvani Aulia (2025) Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2025. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Silvani Aulia Rahma Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (465kB) |
![]() |
Text (BAB 1 Pendahuluan)
Silvani Aulia Rahma BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (153kB) |
![]() |
Text (BAB 6 Kesimpulan Saran)
Silvani Aulia Rahma BAB 6 Kesimpulan Saran.pdf - Published Version Download (60kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Silvani Aulia Rahma Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (148kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full)
Silvani Aulia Rahma Skripsi Full Fix.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang membutuhkan kepatuhan pengobatan jangka panjang. Puskesmas Belimbing memiliki prevalensi hipertensi tertinggi di Kota Padang dengan jumlah penderita 12.755 orang. Berdasarkan survei awal sebagian penderita hipertensi hanya menjalani pengobatan saat mengalami gejala dan banyak yang merasa jenuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang tahun 2025. Jenis penelitian kuantitatif dan desain cross sectional dengan sampel 273 orang. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dengan uji chi square, serta multivariat dengan regresi logistik. Terdapat hubungan antara persepsi kerentanan (p-value = 0,006), persepsi keparahan (p-value = 0,010), persepsi hambatan (p-value = 0,021), efikasi diri (p-value < 0,001), dan isyarat untuk bertindak (p-value = 0,026) dengan kepatuhan pengobatan. Sedangkan pengetahuan dan persepsi manfaat tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan hipertensi. Efikasi diri merupakan variabel yang paling dominan dengan kepatuhan pengobatan hipertensi (p-value < 0,001 dan POR = 8,565). Persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi hambatan, efikasi diri, dan isyarat untuk bertindak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan. Variabel paling dominan terhadap kepatuhan pengobatan adalah efikasi diri. Puskesmas diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan penyuluhan secara berkala yang disertai dengan pemeriksaan tekanan darah rutin, terutama di posyandu lansia atau posbindu PTM untuk meningkatkan efikasi diri penderita serta mendorong keterlibatan keluarga dalam mendukung proses pengobatan hipertensi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Melisa Yenti, S.K.M, M.K.M; Kamal Kasra, S.K.M, M.QIH, PhD |
Uncontrolled Keywords: | kepatuhan pengobatan; hipertensi; health belief model |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 22 Aug 2025 03:08 |
Last Modified: | 25 Aug 2025 03:41 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/504182 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |