Pengembangan Pariwisata Kolaboratif Berbasis Budaya di Kabupaten Pasaman (Studi Kasus: Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol)

Anugrah, Bella Yulia (2025) Pengembangan Pariwisata Kolaboratif Berbasis Budaya di Kabupaten Pasaman (Studi Kasus: Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol). S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover & Abstrak)
01. Cover & Abstrak.pdf - Published Version

Download (248kB)
[img] Text (BAB I)
02. BAB I.pdf - Published Version

Download (348kB)
[img] Text (Penutup)
03. Penutup.pdf - Published Version

Download (180kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
04. Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (254kB)
[img] Text (Tesis Full)
05. Tesis Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model Pentahelix dalam pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal di Kabupaten Pasaman, dengan fokus pada Taman Wisata Equator Bonjol, Nagari Ganggo Hilia, dan Nagari Ganggo Mudiak. Latar belakang penelitian berangkat dari potensi besar Pasaman sebagai destinasi wisata edukatif-budaya yang unik, khususnya melalui fenomena kulminasi matahari, namun menghadapi tantangan seperti belum optimalnya pengelolaan fasilitas dan rendahnya partisipasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Teori yang digunakan adalah structural functionalism Talcott Parsons yang menggarisbawahi peran tiap unsur sosial dalam menciptakan sistem yang terintegrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi lima unsur Pentahelix pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media berjalan cukup efektif dan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan. Pemerintah berperan dalam pembangunan infrastruktur dan kebijakan pendukung, akademisi memberikan riset dan pendampingan, pelaku usaha menyediakan layanan serta produk wisata, komunitas menjaga kelestarian budaya, dan media memperluas promosi digital. Faktor pendukung utama meliputi dukungan kebijakan, atraksi wisata unik, kemajuan teknologi promosi, dan keterlibatan aktif pelaku usaha. Namun, hambatan tetap ada, seperti belum beroperasinya secara optimal Tourist Information Center (TIC), rendahnya kesadaran kolektif masyarakat, keterbatasan sumber daya manusia, serta promosi yang cenderung menurun di luar periode event besar. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa model Pentahelix efektif untuk mengintegrasikan peran berbagai aktor dalam membangun pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Peningkatan kapasitas pengelolaan, konsistensi promosi, dan penguatan partisipasi masyarakat menjadi kunci untuk mempertahankan tren positif ini. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pariwisata dalam merumuskan strategi kolaboratif, serta kontribusi teoretis dalam penerapan konsep Pentahelix pada pengembangan pariwisata berbasis budaya di Indonesia.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof. Dr. Erwin, M.Si; Dr. Syahrizal, M.Si;
Uncontrolled Keywords: Pariwisata Kolaboratif; Pariwisata Berbasis Budaya; Pentahelix; Nagari Ganggo Mudiak;
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S2 Antropologi
Depositing User: S1 Antropologi Sosial
Date Deposited: 20 Aug 2025 07:02
Last Modified: 20 Aug 2025 07:02
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/503801

Actions (login required)

View Item View Item