Pratiwi, Sona Ayu (2025) Potensi Ekstrak Daun Jambu Tangkalak (Bellucia pentamera Naudin.) sebagai Antikanker Payudara terhadap Cell Line T47D Studi : In-Silico Dan In-Vitro. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (855kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
Pendahuluan (BAB 1).pdf - Published Version Download (270kB) |
![]() |
Text (BAB 5)
BAB Akhir (Penutup).pdf - Published Version Download (259kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (237kB) |
![]() |
Text (Tugas Akhir Full Text)
Skripsi full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia dan menjadi salah satu penyebab kematian akibat kanker. Kurangnya selektifitas dalam mematikan sel target, menyerang sel normal, dan memberikan efek samping yang signifikan menjadi hambatan dalam pengobatan kanker. Daun jambu tangkalak (Bellucia pentamera Naudin.) merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia yang mengandung senyawa antioksidan dan antikanker sehingga dapat dijadikan kandidat pengobatan kanker payudara. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa kimia yang terkandung di dalam ekstrak daun jambu tangkalak, menganalisis aktivitas senyawa bioaktif antikanker payudara terhadap protein p53 mutan dan aromatase secara in-silico, dan menentukan aktivitas antikanker payudara ekstrak daun jambu tangkalak terhadap cell line T47D secara in-vitro. Ekstrak daun jambu tangkalak diperoleh melalui proses maserasi dengan etanol. Karakterisasi senyawa kimia di dalam ekstrak daun jambu tangkalak dilakukan dengan Liquid Chromatography-Mass Specra (LC-MS), diperoleh 20 senyawa kimia dengan 8 senyawa utama yaitu Cuscohiygrin (16,84%), 6-methylquinolin (15,12%), Asam 3alfa-O-trans-feruloil-2alfa-hidroksi-12-ursenat-28-oat (8,43%), Pseudomonine (7,62%), Montecristin (7,42%), Taxifolin (6,85%), Asam 3-O-trans-feruloileuskafat (5,63%), dan Lupeol (5,62%). Studi in-silico menunjukkan bahwa senyawa taxifolin dan cucurbitacin B dari ekstrak daun jambu tangkalak (Bellucia pentamera Naudin) memiliki kemampuan berikatan yang kuat terhadap protein target. Taxifolin berikatan dengan protein p53 mutan dengan nilai docking score sebesar −6,6879 kcal/mol, mendekati nilai native ligand (-6,7796 kcal/mol), serta membentuk interaksi hidrofobik yang stabil, sehingga berpotensi sebagai reaktivator p53 mutan. Sementara itu, cucurbitacin B menunjukkan afinitas ikatan yang lebih tinggi (docking score -10,2875 kcal/mol) terhadap enzim aromatase dibandingkan dengan native ligand (docking score -7,7042 kcal/mol), yang mengindikasikan potensinya sebagai inhibitor aromatase. Sementara itu, melalui pengujian sitotoksisitas dengan metode MTT assay diperoleh bahwa ekstrak daun jambu tangkalak (Bellucia pentamera Naudin.) memiliki nilai IC50 189,67 µg/mL terhadap cell line T47D (lini sel kanker payudara) dan termasuk kategori sitotoksisitas sedang.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Adlis Santoni, M.S; Dr. Rita Maliza |
Uncontrolled Keywords: | Kanker payudara; Bellucia pentamera Naudin; Aromatase inhibitor; Protein p53; Molecular Docking; MTT assay |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 20 Aug 2025 08:43 |
Last Modified: | 20 Aug 2025 08:43 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/503763 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |