INDUKSI RESISTENSI PISANG BARANGAN TERHADAP PENYAKIT LAVU Fusarium (Fusarium oxysporum f. sp. cubense) MELALUI MUTAGENESIS IN VITRO

Zarmiyeni, Zarmiyeni (2010) INDUKSI RESISTENSI PISANG BARANGAN TERHADAP PENYAKIT LAVU Fusarium (Fusarium oxysporum f. sp. cubense) MELALUI MUTAGENESIS IN VITRO. S3 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Disertasi Full Text)
S3 Disertasi 2010 Zarmiyeni 01301013..pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan pisang termasuk pisang barangan adalah adanya serangan penyakit layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum Schlecht f.sp. cube cubense (E.F. Smith) Snyd & Hans (Foc) dan telah banyak dilaporkan menimbulkan kerugian pada tanaman di lapangan. Penggunaan kultivar yang resisten merupakan alternatif metode pengendalian Foe yang efektif. Perbaikan tanaman terutama sifat ketahanan terhadap penyakit dapat dilakukan melalui peningkatan keragaman genetik yang diikuti dengan seleksi sampai kelapangan. Induksi keragaman genetik dilakukan melalui mutagenesis in vitro menggunakan mutagen fisik sinar gamma pada shoot tip pisang barangan dengan dosis 0 (kontrol), 10 Gy dan 20 Gy. Planlet diregenerasikan pada media MS sampai generasi ke 4 atau M.Va. Semakin tinggi dosis iradiasi, ada kecendrungan akan semakin sedikit jumlah propagula yang dihasilkan dengan kata lain iradiasi menghambat regenerasi propagula, tetapi mungkin memperluas genetik dari propagula yang dih menggunakan asam fusarat sebagai medis seleksi memperlihatkan bahwa tuna g diiradiasi sinar gamma, baik 10 Gy maupun 20 Gy memiliki ketahanan yang ebih tinggi dibandingkan tunas kontrol. keragaman seudostem. Seleksi resistensi mutan dilakukan melalui tahapan seleksi bibit di rumah kaca dan pengujian di lapangan. Dari 137 bibit kontrol, 308 bibit mutan 10 Gy dan 87 bibit mutan 20 Gy terseleksi 109 bibit kontrol, trol, 251 bibit 10 Gy dan 63 bibit 20 Gy yang resiste resisten terhadap Fusarium. tradiasi mengakibatkan terjadinya keragaman fenotipe pada bentuk lamina, panjang petiol dan warna pseu Frekuensi mutasi yang terjadi mencapai 76.70 % pada bibit 10 Gy dan 77.78% ngan dilakukan secara bertahap pada lahan pada bibit 20 Gy. Seleksi di lapangan dila hotspot Fusarium dengan VCG 01216. Resistensi diperlihatkan dengan tidak danya serangan penyakit Fusarium selama pertumbuhan dan tanaman mampu Hasil seleksi mendapatkan 5 galur motan yang resisten untuk berproduks asal dari bibit terhadap penyakit yakit layu Fusarium pada generasi MiVs yang berasal dari rang resisten memperlihatkan perbedaan morfologi motan 10 Gy. Tanaman yang resis sesamanya. Hasil verifikasi RAPD dengan teknik PCR menggunakan primer OPA-21 (5-CGCTGTCCTT-3") menunjukkan dari 5 galur mutan, hanya 2 galur mutan yang memperlihatkan polimorfisme.

Item Type: Thesis (S3)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. H. Kasli, MS , Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS., , Prof. Dr. Ir. H. Irfan Suliansyah, MS., , Bapak Dr. Nasril Nasir
Uncontrolled Keywords: Mutagenesis in vitro, sinar gamma, Fusarium oxysporum f.sp. cubense, RAPD, pisang barangan
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S3 Ilmu Pertanian
Depositing User: Sindy Berliana
Date Deposited: 15 Aug 2025 02:04
Last Modified: 15 Aug 2025 02:04
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/502967

Actions (login required)

View Item View Item