Mufidatunnisa, Mufidatunnisa (2025) Makna Sebagai Istri Siri Pada Pernikahan Poligami : Studi Kasus Terhadap 5 Istri Siri di Nagari Sitiung. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Coveran Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (116kB) |
![]() |
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan) .pdf - Published Version Download (165kB) |
![]() |
Text (BAB Akhir (Kesimpulan))
BAB Akhir (Kesimpulan).pdf - Published Version Download (44kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (164kB) |
![]() |
Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (915kB) | Request a copy |
Abstract
Pernikahan poligami, terutama yang tidak tercatat secara hukum (siri), masih menjadi fenomena sosial yang marak di Indonesia. Dalam praktiknya, perempuan yang menjadi istri kedua dalam pernikahan siri kerap berada dalam posisi yang rentan, menghadapi ketimpangan perlindungan hukum, stigma sosial, serta tekanan budaya dari lingkungan sekitar. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, data pengajuan isbat nikah di Kabupaten Dharmasraya menunjukkan bahwa praktik ini tetap berlangsung secara signifikan. Hal ini mencerminkan bahwa ada pertimbangan dan pemaknaan tersendiri dari para perempuan yang memilih untuk menjalani peran sebagai istri kedua siri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana perempuan memaknai posisi mereka sebagai istri siri dalam pernikahan poligami. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik oleh Herbert Blumer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan proses pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu, yaitu istri siri yang melakukan pernikahan poligami. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna sebagai istri siri dibentuk secara subjektif oleh masing-masing perempuan, dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan proses interaksi sosial yang mereka alami. Perbedaan makna ini bergantung pada latar belakang informan, tingkat kemandirian ekonomi, serta proses interaksi dengan suami, istri pertama, dan keluarga suami. Bagi yang mandiri secara finansial, status istri siri cenderung dimaknai sebagai keamanan emosional, sedangkan bagi yang tidak mandiri, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan ekonomi; dan bagi sebagian lainnya sebagai bentuk pengorbanan. Makna tersebut terus berkembang melalui interaksi sehari-hari.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Jendrius, M.Si; Dr. Indraddin, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Makna; Poligami; Istri Siri; Pernikahan |
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S2 Sosiologi |
Depositing User: | s2 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 07:03 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 07:03 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/502612 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |