Djustinelki, Djustinelki (2012) PERBEDAAN STATUS GIZI DAN PEMBERIAN STIMULASl PADA POSYANDU TERINTEGRASIPAUD DENGAN POSYANDU TIDAK TERINTEGRASI PAUD DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 2-5 TAHUN DIPUSKESMAS KURAl TAJl TAHUN 2012. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
S1 Kesehatan Masyarakat 2012 Djustinelki 07922045.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Upaya meningkatkan tumbuh kembang anak Indonesia telah dilakukan melalui posyandu dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Keberadaan Posyandu dan PAUD ini dari segi kualitas ditemukan berbagai masalah seperti tidak terintegrasinya kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi dan pemberian stimulasi pada posyandu terintegrasi PAUD dan tidak terintegrasi PAUD dan hubungannya dengan tumbuh kembang anak usia 2-5 tahun di Puskesmas Kurai Taji. Penelitian ini menggunakan disain crossectional. Populasinya anak usia 2-5 tahun yang berjumlah 82 orang, sampel sebanyak 60 orang. Data primer yang diperoleh yaitu tumbuh kembang, Z Score BB/U dan skor pemberian stimulasi anak usia 2-5 tahun, kemudian diolah mengunakan program komputer. Analisis bivariat dengan uji Chisquare untuk mengetahui perbedaan proporsi status gizi dan tumbuh kembang dan Uji T untuk perbedaan proporsi pemberian stimulasi dengan tumbuh kembang anak usia 2-5 tahun pada posyandu terintegrasi dan tidak terintegrasi PAUD. Hasil penelitian ini menemukan proporsi anak usia 2-5 tahun mempunyai tumbuh kembang tidak sesuai lebih tinggi pada posyandu tidak terintegrasi PAUD sebesar 56,6%, Persentase anak dengan status gizi kurang lebih tinggi pada posyandu terintegrasi PAUD sebesar 20%, dan persentase anak dengan skor pemberian stimulasi lebih tinggi pada posyandu terintegrasi PAUD sebesar 52, 17. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan ada perbedaan tumbuh kembang, tidak ada perbedaan status gizi dan ada perbedaan pemberian stimulasi anak usia 2-5 tahun pada posyandu terintegrasi dan tidak terintegrasi PAUD. Selain itu tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan tumbuh kembang pada posyandu terintegrasi dan tidak terintegrasi PAUD, tidak terdapat hubungan pemberian stimulasi dengan tumbuh kembang pada posyandu terintegrasi PAUD namun terdapat hubungan pada posyandu tidak terintegrasi PAUD. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada kepala Dinas Kesehatan, dinas pendidikan, Puskesmas dan orang tua sebaiknya meningkatkan informasi dan promosi kesehatan tentang posyandu terintegrasi PAUD terutama untuk anak usia 2-5 tahun agar tumbuh kembang anak dapat dicapai dengan optimal.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dani Elnovriza,STP.Msi , Azrimaidaliza,SKM.M.KM |
Uncontrolled Keywords: | Perkembangan anak, status gizi, stimulasi, posyandu terintegrasi dan tidak terintegrasi PAUD |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Sindy Berliana |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 01:44 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 01:44 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/502574 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |