ANALISIS KEKERINGAN LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRESIPITATION EVAPOTRANSPIRATION INDEX (SPEI) DI KABUPATEN SOLOK

Liwandri, Febi (2025) ANALISIS KEKERINGAN LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRESIPITATION EVAPOTRANSPIRATION INDEX (SPEI) DI KABUPATEN SOLOK. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (283kB)
	Text (Pendahuluan) BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (210kB)
	Text (Penutup) BAB V. PENUTUP.pdf - Published Version Download (143kB)
	Text (Daftar Pustaka) Febi Liwandri-75-77 (1).pdf - Published Version Download (215kB)
	Text (Skripsi Full Text) SKRIPSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Kekeringan Lahan Sawah Menggunakan Metode Standardized Precipitation Evapotranspiration Index (SPEI) Di Kabupaten Solok” dilaksanakan dengan tujuan untuk memetakan tingkat kekeringan di Kabupaten Solok yang rentan terhadap kekeringan dengan menggunakan metode Standardized Presipitation Evapotranspiration Indeks (SPEI) secara spasial dan temporal dan menghitung pendugaan luasan yang terdampak kekeringan. Metode (SPEI) didefinisikan bahwa metode yang menggabungkan informasi curah hujan dan penguapan untuk mengevaluasi kekeringan secara menyeluruh menggunakan data curah hujan dan iklim periode 10 tahun terakhir dari tahun 2014 – 2023 yakni terdiri dari data curah hujan, suhu udara, kecepatan angin, kelembaban relatif dan penyinaran matahari yang terdiri dari 8 stasiun yaitu Balitpu, X Koto Diatas, Muaro Panas, Alahan Panjang, Danau Kembar, Payung Sekaki, Lembang Jaya, Gunung Talang. Analisis spasial sebaran kekeringan dilakukan dengan menggunakan metode Inverse Distance Weightted (IDW). Kecamatan Kubung, Tigo Lurah, Gunung Talang, Bukit Sundi, X Koto Singkarak dan Payung Sekaki adalah daerah yang paling rawan terhadap kekeringan di Kabupaten Solok baik secara luas lahan terdampak maupun intensitas kekeringannya. Wilayah ini perlu menjadi prioritas mitigasi kekeringan terutama untuk sektor pertanian sawah.

Actions (login required)

View Item