Nugroho, Bagas Sandy (2025) Penyerapan Zat Warna Crystal Violet Menggunakan Biji Alpukat (Persea americana Mill.). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (399kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf - Published Version Download (250kB) |
![]() |
Text
BAB akhir.pdf - Published Version Download (220kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (282kB) |
![]() |
Text
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Perkembangan industri tekstil menghasilkan sejumlah polutan seperti zat warna crystal violet (CV) yang menimbulkan permasalahan lingkungan yang serius. Biosorpsi merupakan metode penyerapan zat warna sintetik melalui interaksi kimia dan fisika. Biji alpukat memiliki potensi untuk dijadikan biosorben karena mengandung sejumlah senyawa aktif seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Senyawa tersebut mengandung gugus hidroksil, karbonil dan karboksilat yang berpotensi digunakan sebagai bahan penyerap. Penelitian ini bertujuan mempelajari kemampuan biji alpukat untuk menyerap zat warna crystal violet. Nilai pHpzc yang didapatkan untuk biosorben biji alpukat yaitu 6,1. Kondisi optimum penyerapan crystal violet dicapai pada pH 7, konsentrasi awal 1100 mg/L, waktu kontak 60 menit, dan suhu pemanasan biosorben 25°C. Penyerapan zat warna crystal violet oleh biosorben biji alpukat pada kondisi optimum menghasilkan kapasitas penyerapan maksimum 97,6639 mg/g. Aplikasi kondisi optimum penyerapan crystal violet oleh biji alpukat pada limbah laboratorium menunjukkan potensi yang baik dengan % removal sebesar 93,43 %. Proses adsorpsi zat warna crystal violet oleh biosorben biji alpukat mengikuti model isoterm Langmuir (R2 = 0,9591) yang menunjukkan terbentuknya lapisan monolayer. Model kinetika adsorpsi mengikuti model pseudo orde kedua (R2 = 0,9924) yang menandakan terjadinya interaksi kimia (chemisorption). Studi termodinamika adsorpsi menunjukkan proses adsorpsi terjadi secara spontan, eksotermik dan terjadi peningkatan ketidakteraturan. Hasil analisis dengan menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) menunjukkan keterlibatan gugus hidroksil (O-H), karboksilat (COOH) dan aromatik (C=C) dalam mekanisme elektrostatik, ikatan hidrogen, interaksi π-π. Analisis Scanning Electron Microscopy - Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDX) menunjukkan permukaan biosorben yang tidak teratur dan melibatkan pori-pori dalam penyerapan crystal violet, dan X-ray Fluorescence (XRF) menunjukkan adanya keterlibatan pertukaran kation antara K, Mn dan Zn dengan crystal violet. Analisis Thermogravimetric Analysis (TGA) menunjukkan kestabilan termal yang mempengaruhi kinerja biosorben dalam proses penyerapan zat warna crystal violet.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Rahmiana Zein, Ph.D; Prof. Dr. Deswati, MS |
Uncontrolled Keywords: | Adsorpsi; biji alpukat; crystal violet; metode batch dan biomassa |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 07:05 |
Last Modified: | 07 Aug 2025 07:05 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/502007 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |