Analisis Radiasi Matahari di Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh Kota Padang

Yulia, Riska (2025) Analisis Radiasi Matahari di Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (385kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (250kB)
[img] Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version

Download (184kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (235kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Radiasi matahari merupakan sumber energi utama yang menggerakkan proses evapotranspirasi, yaitu perpaduan antara penguapan air dari permukaan tanah dan transpirasi tanaman. Besarnya intensitas radiasi matahari sangat mempengaruhi jumlah energi yang tersedia untuk menguapkan air, sehingga pemahaman terhadap pola dan variasi radiasi matahari menjadi hal yang penting khususnya di wilayah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis radiasi matahari di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang, berdasarkan data pengamatan dari Stasiun Cuaca Palimo Indah selama periode tahun 2021 hingga 2024. Data radiasi matahari yang digunakan adalah data setiap 20 menit yang merupakan nilai irradians. Data ini dikonversi menjadi nilai insolasi dengan satuan MJ/m²/hari. Analisis dilakukan secara harian, bulanan, dan tahunan untuk mengidentifikasi pola, variasi musiman, dan fluktuasi antar tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola insolasi harian mengalami peningkatan sejak pukul 06.00 WIB dan mencapai puncak antara pukul 12.00–13.00 WIB sebelum menurun kembali hingga pukul 18.40. Secara bulanan, rata-rata insolasi tertinggi tercatat pada Maret 2022 sebesar 15,30 MJ/m², sementara nilai terendah terjadi pada Oktober 2023 sebesar 8,89 MJ/m²/hari. Rata-rata insolasi tahun 2021-2024 sebesar 11,743 MJ/m²/hari dengan tahun 2022 menunjukkan rata-rata insolasi tertinggi sebesar 12,22 MJ/m²/hari, sedangkan tahun 2024 mencatat nilai terendah sebesar 11,24 MJ/m²/hari. Hasil uji ANOVA satu arah dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antar bulan, terutama antara bulan dengan insolasi tinggi (Februari–April) dan rendah (November–Desember), namun tidak terdapat perbedaan signifikan antar tahun.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Ir. Moh. Agita Tjandra, M.Sc.,Ph.D; Nika Rahma Yanti, S.TP., MP
Uncontrolled Keywords: Anova; cupak tangah; insolasi; radiasi matahari
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > S1 Teknik Pertanian dan Biosistem
Depositing User: S1 Teknik Pertanian dan Biosistem
Date Deposited: 27 Oct 2025 02:25
Last Modified: 27 Oct 2025 02:25
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501986

Actions (login required)

View Item View Item