Putri, Ovelga Wandy (2025) Interaksi Simbolik Perempuan Sandwich Generation dengan Orang Tua, Anak, dan Suami (Studi di Nagari Pauah, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (2MB) |
![]() |
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (645kB) |
![]() |
Text (BAB IV Penutup)
BAB IV Penutup.pdf - Published Version Download (317kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (440kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Ovelga Wandy Putri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kajian tentang sandwich generation, khususnya dari perspektif perempuan, cenderung fokus pada aspek ekonomi dan psikososial. Hal yang lebih mendasar namun kerap terabaikan adalah bagaimana perempuan memahami, memaknai, dan menegosiasikan peran mereka dalam struktur sosial yang membentuk harapan ideal tentang “perempuan baik”. Dalam keluarga, perempuan tidak hanya menjalankan peran sebagai anak, ibu, dan istri, tetapi juga menentukan bagaimana peran tersebut dimaknai, baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Dalam konteks Minangkabau yang menganut sistem matrilineal, perempuan sering diasumsikan memiliki posisi kuat dalam keluarga. Namun dalam praktiknya, dominasi budaya patriarki masih berlangsung dan menempatkan perempuan pada posisi kontradiktif antara konstruksi simbolik yang memuliakan mereka dan realitas sosial yang membebani secara tidak proporsional. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang diberikan perempuan sandwich generation terhadap orang tua, anak, dan suami, serta makna yang mereka bentuk terhadap perannya sebagai anak, ibu, dan istri. Teori yang digunakan adalah teori interaksionisme simbolik dari Herbert Blumer yang dapat menganalisis bagaimana makna-makna sosial tidak bersifat inheren atau alamiah, melainkan dibentuk melalui penggunaan simbol, bahasa, dan ekspektasi budaya yang muncul dalam interaksi sehari-hari. Penelitian ini dilaksanakan di Nagari Pauah, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman dengan pendekatan kualitatif. Informan dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna yang diberikan perempuan sandwich generation terhadap orang tuanya yaitu sebagai sosok yang tangguh, kewajiban moral, dan ambivalensi emosional; anak sebagai investasi sosial dan alasan mempertahankan pernikahan; serta suami sebagai “anak ketiga”, teman berpikir, pelindung keluarga, dan simbol status sosial. Kemudian, makna yang dibentuk perempuan sandwich generation atas perannya sebagai anak meliputi pengganti peran ayah, pengubah nasib keluarga, dan refleksi perjuangan ibu; sebagai ibu meliputi “tempat pulang” dan manusia serba bisa; serta sebagai istri meliputi pendamping hidup, penjaga citra rumah tangga, dan penjaga moralitas suami. Relasi kuasa dalam keluarga, budaya patriaki, serta nilai filial piety (bakti kepada orang tua) mendorong perempuan sandwich generation untuk menormalisasi beban, menyamarkan ketimpangan, dan menyandarkan makna hidup mereka pada narasi pengorbanan dan loyalitas.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dra. Mira Elfina, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Perempuan Sandwich Generation; Interaksionisme Simbolik, Makna Sosial |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 06 Aug 2025 08:19 |
Last Modified: | 06 Aug 2025 08:19 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/501611 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |