Hubungan Unsur Iklim dengan Kejadian Malaria di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2004 - 2013

Angga, Febryan (2014) Hubungan Unsur Iklim dengan Kejadian Malaria di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2004 - 2013. S1 thesis, Universitas Andalas.

Text (Full Text) S1 Kesehatan Masyarakat 2014 Angga Febryan 1010332018.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat membahayakan karena dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 2012, Kabupaten Pesisir Selatan menempati urutan ke empat angka kesakitan tertinggi malaria di Provinsi Sumatera Barat, Salah satu faktor yang berkaitan dengan malaria adalah iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan unsur iklim dengan kejadian malaria di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2004-2013 Penelitian ini menggunakan disain studi ekologi, dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan dengan rentang waktu Desember hingga Juli 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kejadian malaria yang tercatat di Dinas Kesehatan Pesisir Selatan pada tahun 2004 - 2013. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kejadian kasus malaria di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2004 - 2013 adalah 78,07. Rata-rata suhu 27,46°C, rata-rata curah hujan 204,48 mm rata-rata kelembaban udara75,13 %, dan rata-rata kecepatan angin 3,23 knot Hasil analisis kejadian malaria dengan unsur iklim yaitu suhu (r = - 0,017) (p = 0,787 ). curah hujan ( r = - 0,14 ) (- 0,024 ), kelembaban udara (r = - 0,03 ) (p = 0,743), kecepatan angin (r = - 0 076) (p=0,23 ) Dalam penelitian ini dapal disimpulkan bahwa, suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian malaria di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2004 - 2013, namun curah hujan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian malaria dengan arah negatif. Untuk itu, diharapkan pemberantasan penyakit malaria tidak hanya dilakukan pada musim penghujan saja.

Actions (login required)

View Item