Analisis Spasial dan Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kebupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

Hendrik, Rahmad Hidayat (2013) Analisis Spasial dan Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kebupaten Pesisir Selatan Tahun 2013. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Full Text)
S1 Kesehatan Masyarakat 2013 Hendrik Rahmad Hidayat 0910332036.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Tujuan Filariasis merupakan salah satu penyakit yang bersifat endemis di Indonesia. Kabupaten Pesisir Selatan menempati urutan ketiga di Provinsi Sumatera Barat dengan 36 kejadian filariasis. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian filariasis serta memberikan pemetaan distribusi penderita filariasis di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan desain case control. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan dari bulan Januari sampai September 2013. Sampel terdiri dari 28 kasus dan 28 kontrol dengan matching umur dan jenis kelamin, Semua populasi diambil sebagai sampel dalam penelitian. Data diolah dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji statistik Chi-Square dan Mc Nemar , dan multivariat menggunakan uji statistik Regresi Logistik dengan derajat kepercayaan 95% (a=0,05) Hasil Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan tentang filariasis! Odd Ratio = 13 (95% CI : 1,7-99,37), kebiasaan keluar malam hari OR = 2,66 (95% CI : 1,04-6,81), kebiasaan berpakaian OR = OR = 7 (95% CI: 1,59-30,8), kebiasaan memasang kawat kasa OR = 2,66 (95% CI ; 1,04-6,81) dan keberadaan semak belukar OR = 4 (95% CI : 1,12- 14,17), merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian filariasis. Sedangkan untuk kebiasaan memakai obat anti nyamuk, pemeliharaan hewan reservoir,keberadaan tepian pantai, rawa-rawa, sawah dan kebun tidak terdapat hubungan bermakna dengan kejadian filariasis. Kebiasaan berpakaian merupakan faktor risiko domioan untuk terjadinya penularan filariasis. Secara spasial diketahui distribusi penderita filariasis terbanyak terdapat di Kecamatan Lengayang. Kesimpulan Penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor risiko pengetahuan, tindakan dan lingkungan berhubungan dengan kejadian Filariasis di Kabupaten Filariasis tahun 2013. Untuk itu, disarankan kepada petugas kesehatan peningkatan promosi kesehatan kepada masyarakat yang tidak hanya berupa penyuluhan tapi juga disertai media komunikasi masa yang dapat digunakan kembali oleh tenaga kesehatan di lokasi dan dapat dipajang ditempat umum. Penenekanan tentang peningkatan pengetahuan seputar penyebab, gejala, cara pencegahan hingga pemberantasan filariasis perlu dilakukan terutama di daerah yang berpotensi untuk terjadinya filariasis.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Masrizal Dt. Mangguang, SKM, M. Biomed ; DR. dr. Hafhi Bachtiar, MPH
Uncontrolled Keywords: Filariasis, Odd Ratio, Faktor Risiko
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat
Depositing User: TID Rafiqatul Fikri
Date Deposited: 07 Jul 2025 02:04
Last Modified: 07 Jul 2025 02:04
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/500169

Actions (login required)

View Item View Item