Khairil, Rahmat (2012) Upacara Gatik Tulak Bala Dalam Masyarakat Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman (Bentuk, Fungsi dan Nilai Budaya). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Full Text)
S1 Ilmu Budaya 2012 Khairil Rahmat 07186014.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Upacara Gatik Tulak Bala merupakan suatu tradisi yang berkembang di masyarakat Nagari Pakandangan. Gatik bagi masyarakat Nagari Pakandangan adalah pengucapan tahlil (Laillahaillallah), tulak berarti tolak, dan bala berarti musibah. Upacara Gatik Tulak Bala pada dasarnya adalah tradisi dari ajaran agama Islam, dimana tradisi ini bertujuan untuk meminta kepada Allah SWT agar lingkungan sekitar terjaga dari wabah, musibah, bencana aJam dan gangguan syetan. Harapannya adalah agar basil panen melimpah dan rasa persaudaraan mereka tetap terjalin satu sama lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitataif dengan menggunakan tiga tahap. (1) Metode pengumpulan data, data dikumpulkan dengan tekhnik observasi, wawancara, studi kepustakan, pencatatan dan perekaman. (2) Metode analisis data, data akan dianalisis yang diperoleh dari data primer dan data skunder, data primer diperoleh melalui tahap pertunjukkan, observasi, wawancara, pencatatan dan perekaman sedangkan data skunder diperoleh dari buku-buku, artikel, dan makalah, baik media cetak dan dari internet, akan dianalisis dengan temuan R. Wiliam Bascom terhadap fungsi folklore dan Hermenuitik yang dikemukakan oleh Triatmoko yang kemudian ditemukan hasil berupa bentuk, fungsi dan nilai budaya. (3) Metode pelaporan, data akan dilaporkan dalam bentuk skripsi Sejalan itu R. Wiliam Bascom, fungsi upacara Gatik Tulak Bala adalah sebagai sistem proyeksi (Projective Sistem), sebagal alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak, sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan dipatuhi oleh anggota kolektifnya. Walaupun demikian terdapat juga fungsi lain dari upacara Gatik Tulak Bala yaitu sebagai ungkapan spritual upacara Gatik Tulak Bala, dan sebagai hiburan. Hasil analisis Hermenuitik terhadap upacara Gatik Tulak Bala adalah adanya nilai- nilai budaya, yaitu (I) mufakat dalam perundingan, (2) tawakal dalam pembacaan do'a, (3) ikhtiar dalam berarak, (4) pemantapan aqidah dalam pelafasan Adzan, (S) kesempumaan dalam penutupan. Meskipun Padang Pariaman daerah rantau Minangkabau, ia memiliki tradisi dan nilai-nilai budaya yang begitu penting sebagai aset Minangkabau ke depan. Upacara Gatik Tulak Bala adalah salah satunya. Upacara Gatik Tulak Bala sebagai khasanah sosio-kultural Minangkabau, khususnya bagi masyarakat Nagari Pakandangan adalah salah satu bentuk tradisi yang patut dipelihara.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Hasanuddin. M.Si ; Eka Meigalia. S.Hum. M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | bentuk, fungsi dan nilai budaya |
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > S1 Sastra Minangkabau |
Depositing User: | TID Rafiqatul Fikri |
Date Deposited: | 30 Jun 2025 03:47 |
Last Modified: | 30 Jun 2025 03:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/500066 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |