Putra, Gisky Andria (2014) Pengelolaan Kesan Oleh Pengemis (Studi Deskriptif Dramaturgi Terhadap Pengemis Di Sekitar Jalan Permindo Kota Padang ). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Teks)
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU KOMUNIKASI 2014 GISKY ANDRIA PUTRA 0910863049.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Fenomena pengemis merupakan suatu permasalahan yang dihadapi oleh banyak kota, termasuk kota Padang. Jalan Permindo kota Padang merupakan lokasi yang cukup strategis sebagai lokasi aktivitas pengemisan. Ada sebagian pengemis yang memanfaatkan keterbatasan fisik yang sesungguhnya dan ada pula pengemis yang dengan sengaja menciptakan kesan-kesan sebagai seorang pengemis. Permasalahannya adalah bagaimana pengemis membentuk kesan-kesan pada dirinya agar bisa mendatangkan belas kasihan dari orang lain (calon dermawan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk pengelolaan kesan yang dilakukan oleh pengemis. Penelitian ini menggunakan teori dramaturgi. Dramaturgi merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagm serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas. Teori dramaturgi membagi kehidupan sosial menjadi dua wilayah, yaitu wilayah panggung depan {front stage) dan wilayah panggung belakang {back stage). Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenisnya adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan serta pengujian kesimpulan. Dari hasil data yang diperoleh, pengelolaan kesan oleh pengemis, meliputi aspek verbal dan non verbal. Aspek verbal yang digunakan di wilayah panggung depan {front stage) adalah dengan mengucapkan Assalamuaiaikum dan AlhamduIillah, sedangkan aspek non verbal meliputi nada suara, gerakan tubuh, penampilan, ekspresi wajah, alat, dan mistifikasi. Di wilayah panggung belakang {back stage), pengemis melakukan pengelolaan kesan melalui nada suara, gerakan tubuh, penampilan dan ekspresi wajah. Pengemis menampilkan kesan yang berbeda pada kedua setting lersebut. Di wilayah panggung depan (front stage), pengemis sengaja membentuk kesan untuk mendapatkan pemberian atau sedekah dari orang lain (calon dermawan), sedangkan di wilayah panggung belakang (back stage),pengemis membentuk kesan seperti orang biasa dalam sebuah lingkungan sosial
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Rahmi Surya Dewi, S.Ag., M.Si.,; Yesi Puspita, S.Sos, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Pengemis, Manajemen Komunikasi, Dramaturgi |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Pustakawan Marne Dardanellen |
Date Deposited: | 25 Jun 2025 07:35 |
Last Modified: | 25 Jun 2025 07:35 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/500024 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |