Hutahaean, Rikawati (2013) Pola Komunikasi Keluarga Etnts Batak Toba Dalam Pembentukan Kemandirian Anak (Studi Deskriftif Pada Tiga Keluarga Di Wilayah !X Hkbp Kota Padang). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Teks)
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU KOMUNIKASI 2013 RIKAWATI HUTAHAEAN 0910862012.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Pola komunikasi orang tua dan anak merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk perilaku anak. Bagi etnis Batak, kemandirian merupakan pesan tersirat dari tujuan hidup, Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon (3H), dan etnis Batak Toba yang masih memiliki kekentalan budaya hingga kini. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui bentuk komunikasi verbal dan non verbal, proses interaksi dalam pembentukan kemandirian anak, serta penerapan pola komunikasi daiam tiga keiuarga Batak Toba yang tergabung dalam anggota organisasi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Wilayah/Wijk IX Padang. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah interaksi simbolik. Teori ini digunakan imtuk melihat proses interaksi orang tua dan anak dalam pembentukan kemandirian anak. yang dilihat dari pentingnya makna, pentingnya konsep diri, serta hubungan antar individu dan masyarakat, terhadap perilaku seseorang. Metode penelitian yang digimakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan orang tua dan anak dari tiga keiuarga etnis Batak Toba, serta masyarakat Batak Toba di daerah sekitar, observasi di lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol verbal yang dominan digunakan orang tua adalah bahasa Batak Toba dan yang digunakan anak adalah bahasa Minang, sedangkan simbol non verbal yang dominan digunakan orang tua adalah pesan kinesik atau gerak tubuh (pesan fasiai, gestural, postural), pesan proksemik (jarak dan ruang), pesan paralinguistik atau suara. Dalam proses interaksi, anak mendapatkan makna bahwa kemandirian itu penting, lalu ini mempengaruhi konsep dirinya sebagai anak yang barus mandiri. Hal ini pada akhimya membentuk perilakimya sehari-hari menjadi anak mandiri. Adapim pola komunikasi yang dipakai adalah otoriter, demokratis, dan permisif, keraudian diterapkan secara situasional, namun urutan penerapannya tidak persis sama.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Asmawi, MS.,; Rahmi Surya Dewi, S.Ag, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Kemandirum, Pola Komunikasi Keiuarga, Interaksi Simbolik |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Pustakawan Marne Dardanellen |
Date Deposited: | 23 Jun 2025 04:32 |
Last Modified: | 23 Jun 2025 04:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/499884 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |