Gema, Teugoeh Putra (2025) Makna Esensial Pengalaman Komunikasi Pegawai Generasi Z dalam Interaksi Lintas Generasi (Studi Fenomenologi di Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Barat). S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (119kB) |
![]() |
Text (Latar Belakang)
BAB 1.pdf - Published Version Download (167kB) |
![]() |
Text (Kesimpulan dan Saran)
BAB 6.pdf - Published Version Download (228kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text (Tesis Full)
Tesis_Final.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Komunikasi lintas generasi di tempat kerja melibatkan interaksi antara individu dari berbagai kelompok usia dengan perbedaan nilai, pengalaman, dan gaya komunikasi. Perbedaan ini sering kali memunculkan tantangan dalam membangun kerja sama yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman komunikasi pegawai Generasi Z dalam interaksi lintas generasi di Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Barat. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan metode fenomenologi transendental menurut Clark Moustakas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Communication Accommodation Theory (CAT) oleh Howard Giles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan komunikasi umumnya terjadi antara pegawai Generasi Z dengan atasan dari Generasi X, sementara komunikasi dengan Generasi Y cenderung berlangsung lebih harmonis. Generasi Z menilai Generasi X sebagai kelompok yang berorientasi pada masa lalu, kurang adaptif terhadap perkembangan teknologi, memiliki ekspektasi yang tinggi hingga sulit menerima gagasan baru. Tantangan lainnya meliputi ketidakjelasan instruksi, minimnya umpan balik, serta pola komunikasi yang tidak mengikuti struktur birokrasi. Perbedaan selera humor antar generasi juga menimbulkan ketidaknyamanan dalam interaksi sehari-hari. Untuk menghadapi tantangan tersebut, pegawai Generasi Z menyesuaikan gaya komunikasi dengan mengedepankan tata krama, penggunaan bahasa formal, dan fleksibilitas sesuai konteks. Pengalaman ini menegaskan pentingnya komunikasi yang suportif dan partisipatif dalam mendukung adaptasi di lingkungan birokrasi. Hubungan terbuka dengan Generasi Y menciptakan kerja sama yang sinergis, sementara komunikasi formal dengan Generasi X mencerminkan penghormatan. Namun demikian, kesenjangan komunikasi dengan atasan kerap memunculkan kesalahpahaman dan ketidaknyamanan dalam berkomunikasi sehingganya penyesuaian gaya komunikasi dengan generasi senior menjadi langkah penting untuk menciptakan interaksi yang lebih efektif dan harmonis di lingkungan kerja lintas generasi.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Komunikasi Antar Budaya, Komunikasi Lintas Generasi, Generasi Z, Fenomenologi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S2 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S2 Ilmu Komunikasi |
Date Deposited: | 20 Jun 2025 02:49 |
Last Modified: | 20 Jun 2025 02:49 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/499440 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |