Arif, Hazarul Fikri (2025) Pengaruh Frekuensi Pemberian Ransum Pada Periode Grower Terhadap Konsumsi Ransum, Umur Pertama Bertelur, Bobot Badan Pertama Bertelur dan Bobot Telur Ayam Ras Petelur Strain Lohmann Brown. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (310kB) |
![]() |
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (240kB) |
![]() |
Text (Bab V Kesimpulan)
Bab V Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version Download (101kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar pustaka.pdf - Published Version Download (169kB) |
![]() |
Text
Skripsi Full Hazarul Fikri Arif.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian ransum pada periode grower terhadap konsumsi ransum, umur pertama bertelur, bobot badan pertama bertelur, dan bobot telur ayam ras petelur strain Lohmann Brown. Penelitian ini menggunakan 100 ekor ayam strain Lohman Brown galur MB 402 yang berumur 10 minggu. Kandang yang digunakan merupakan kandang open house dengan ukuran 20 x 5 meter2. Kandang ini menggunakan battery kawat dengan ukuran panjang 55 cm, lebar 35 cm, tinggi depan 42 cm, dan tinggi belakang 37 cm dengan susunan battery tipe A dan total battery yang digunakan 100 buah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari A (Ad libtum), B (3 kali sehari), C (2 kali sehari), D (1 kali sehari). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, umur pertama bertelur, bobot badan pertama bertelur, dan bobot telur. Hasil penelitian dan analisis ragam menunjukan bahwa frekuensi pemberian ransum berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, umur pertama betelur, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot badan pertama betelur, dan bobot telur. Pemberian ransum 2 kali sehari menunjukkan umur pertama bertelur yang sama dengan pemberian ransum 3 kali sehari, namun bobot badan dan bobot telur pertama tidak berbeda antara semua perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian ransum 2 kali sehari merupakan perlakuan yang paling efektif karena dapat menghemat waktu dan tenaga yang digunakan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Ir. Kusnadidi Subekti, S.Pt, MP, IPM; Prof. Dr. Ir. Firda Arlina, M.Si, IPU |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan > S1 Peternakan |
Depositing User: | S1 Peternakan Peternakan |
Date Deposited: | 18 Jun 2025 03:46 |
Last Modified: | 18 Jun 2025 03:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/496632 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |