PERKAWINAN MANGALUA DALAM PANDANGAN MASYARAKAT SUKU BATAK TOBA (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara)

Devi, Evawani Tambunan (2025) PERKAWINAN MANGALUA DALAM PANDANGAN MASYARAKAT SUKU BATAK TOBA (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara). S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER.pdf - Published Version

Download (151kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (295kB)
[img] Text (BAB V Penutup)
BAB V Penutup_.pdf - Published Version

Download (131kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (208kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI .pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana pendapat masyarakat suku Batak Toba mengenai perkawinan mangalua permasalahan penelitian ini yaitu, bagaimana pandangan masyarakat Batak Toba mengenai perkawinan mangalua di Kecamatan Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera dan Bagaimana hukum adat Batak Toba menyelesaikan perkawinan mangalua berdasarkan pandangan masyarakat Batak Toba di Kelurahan Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perkawinan mangalua dalam perspektif masyarakat Batak Toba dan Bagaimana hukum adat Batak Toba menyelesaikan perkawinan mangalua berdasarkan pandangan masyarakat Batak Toba Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan teori resistensi oleh James Scott Berdasarkan temuan dalam penelitian perkawinan mangalua merupakan salah satu fenomena sosial yang disebabkan karena beberapa faktor yaitu tidak mendapatkan restu, sinamot terlalu tinggi, perbedaan agama, kebiasaan sejak dulu dan adanya pergaulan bebas. Perkawinan ini dianggap sebagai pelanggaran adat tetapi praktik ini masih sering terjadi dikalangan masyarakat Kelurahan Sibabangun suku Batak Toba. Masyarakat suku Batak Toba secara umum masih memegang teguh adat istiadat dalam pernikahan sehingga perkawinan mangalua sering dianggap sebagai pelanggaran adat. Perkawinan seharusnya dilakukan dengan melibatkan keluarga besar dan upacara adat dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap adat istiadat dan juga leluhur. Akibatnya pasangan yang melakukan perkawinan mangalua akan mendapatkan stigma negatif dari pihak keluarga dan juga lingkungan sekitar. Praktik perkawinan mangalua dianggap menyimpang dari perkawinan ideal Batak Toba tetapi masyarakat tetap memiliki mekanisme penyelesaian melalui hukum adat yaitu melalui proses mangadati agar pernikahannya dapat diterima oleh masyarakat. Penyelesaian hukum adat berperan untuk menjaga keseimbangan sosial pada masyarakat dan berperan sebagai penyelesaian konflik yang terjadi akibat perkawinan mangalua. Kata Kunci : Mangalua, Masyarakat Batak Toba, Hukum Adat

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Pembimbing I : Dra. Ermayanti, M,Si Pembimbing II : Sidarta Pujiraharjo, S.Sos.,M.Hum
Uncontrolled Keywords: Mangalua, Masyarakat Batak Toba, Hukum Adat
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial
Depositing User: S1 Antropologi Sosial
Date Deposited: 24 Apr 2025 02:51
Last Modified: 24 Apr 2025 02:51
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/494574

Actions (login required)

View Item View Item