ANALISIS LAJU DEKOMPOSISI TEH HITAM MENGGUNAKAN METODE TBI (Tea Bag Index) PADA TANAH VULKANIS G. TALAMAU-PASAMAN, SUMBAR

Mutiara, Ratu (2025) ANALISIS LAJU DEKOMPOSISI TEH HITAM MENGGUNAKAN METODE TBI (Tea Bag Index) PADA TANAH VULKANIS G. TALAMAU-PASAMAN, SUMBAR. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak fix.pdf - Published Version

Download (153kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (156kB)
[img] Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version

Download (34kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA (2).pdf - Published Version

Download (178kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI RATU MUTIARA FULL FIX BANGET.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Bahan organik merupakan salah satu komponen penting penyusun tanah yang berperan besar dalam menentukan kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah. Laju dekomposisi bahan organik dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain ukuran dan jenis partikel bahan organik, jumlah mikroorganisme, suhu dan pH tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju dekomposisi teh hitam di tanah vulkanik kawasan Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah Tea Bag Index (TBI), yang dilaksanakan pada 30 November 2022 hingga 25 April 2023. Pengambilan sampel dilakukan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pasaman, Talamau, Luhak Nan Duo, dan Kinali. penelitian ini menggunakan teh hitam yang diambil pada interval hari ke 5, 10, 15, dan 20 dengan 3 ulangan, dari 45 lokasi sampel dengan total keseluruhan 540 sampel. Kantong teh ditanam pada kedalaman 10 cm dari permukaan tanah dan terletak pada ketinggian antara 50 hingga 900 meter di atas permukaan laut (mdpl), di lahan sawah, perkebunan kelapa sawit, dan hutan. Berdasarkan hasil penelitian, laju dekomposisi teh hitam menggunakan metode TBI (Tea Bag Index) selama 20 hari berada di kisaran 1,8–1,9% per hari dengan total dekomposisi sebesar 36–38%. Laju dekomposisi tercepat terjadi di lahan perkebunan kelapa sawit (2,93–1,89%/hari), diikuti oleh hutan (2,88–1,84%/hari), dan sawah (2,72–1,83%/hari), dekomposisi teh hitam habis pada Perkebunan sawit pada hari ke 51, hutan hari ke 52 dan sawah pada hari ke 53. Respirasi tanah berkisar antara 77,8–86,1 mg CO₂/g tanah/hari, berat volume 0,64–0,686 Mg/m³, pH tanah 5,73–6,09, konduktivitas Listrik (EC) 228–286 μS/cm, dan total padatan terlarut (TDS) 113–142 ppm. Kandungan C-organik berkisar antara 9,14–11,06%, C-labil 0,67–1,06%, dan nitrogen total 0,53–0,86%. Spektrum FTIR menunjukkan keberadaan gugus fungsi alkena (C=C), alkana (C-H), dan hidroksil (O-H) yang mengindikasikan adanya senyawa flavonoid seperti katekin, dengan pita serapan pada rentang 3270–3280.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Dian Fiantis, M.Sc ; Prof. Dr. Ir. rer.nat Syafrimen Yasin, M.S M.Sc
Uncontrolled Keywords: Bahan Organik, Gunung Talamau, Laju dekomposisi, Penggunaan lahan, Teh hitam
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Ilmu Tanah
Depositing User: s1 ilmu tanah
Date Deposited: 16 Apr 2025 03:07
Last Modified: 16 Apr 2025 03:07
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/493071

Actions (login required)

View Item View Item