Desain Struktur Gedung Beton Bertulang 12 Lantai dengan Sistem Ganda SRPMK dan SDSK

Ellyaoisa, Rebecca (2025) Desain Struktur Gedung Beton Bertulang 12 Lantai dengan Sistem Ganda SRPMK dan SDSK. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (461kB)
	Text (Bab 1) Bab 1.pdf - Published Version Download (240kB)
	Text (Bab 5) Bab 5.pdf - Published Version Download (211kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (181kB)
	Text (Tugas Akhir Full Text) Tugas Akhir full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (27MB) | Request a copy

Abstract

Kota Padang merupakan salah satu kota di Indonesia dengan potensi gempa bumi yang besar. Hal tersebut terjadi karena kondisi geologis Kota Padang berada pada daerah yang diapit oleh beberapa lempeng dan sesar. Gempa bumi tidak dapat diprediksi besar dan kapan terajadinya. Hal tersebut menjadi alasan bangunan pada daerah gempa dirancang memiliki kapasitas yang cukup menahan gempa. Struktur dirancang memiliki daktilitas tertentu agar mampu berdeformasi besar tanpa kehilangan kekuatan secara signifikan sehingga dapat menyerap energi gempa dengan tidak mengalami keruntuhan mendadak. Pada tugas akhir ini, menggunakan sistem ganda, yaitu SRPMK dan SDSK dengan mengacu pada SNI Gempa 1726:2019 dan SNI Beton Bertulang 2847:2019. Pembebanan yang dilibatkan berupa beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Dimensi elemen struktur diperoleh dari preliminary design. Pemeriksaan struktur dilakukan untuk memastikan struktur memenuhi persyaratan sebagai bangunan tahan gempa. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan mode shape, pemeriksaan partisipasi massa, pemeriksaan frame memikul 25% beban lateral, pemeriksaan factor skala gempa, pemeriksaan simpangan antarlantai, pemeriksaan p-delta, dan pemeriksaan ketidakberaturan. Pemeriksaan mode shape dilakukan untuk mengetahui arah deformasi struktur ketika dibebani oleh kombinasi beban. Pemeriksaan partisipasi massa akan memberikan gambaran apakah analisis struktur yang dilakukan dapat mewakili perilaku struktur pada kondisi nyata. Pemeriksaan factor skala gempa bertujuan untuk mengetahui apakah beban gempa dinamis sudah memenuhi persyaratan, yaitu bernilai minimal sama dengan beban gempa statis. Jika tidak perlu dilakukan penyesuaian besaran beban dinamis agar struktur nanti didesain mampu memikul beban gempa pada kondisi sebenarnya. Pemeriksaan simpangan antarlantai dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada pengguna bangunan. Pertambahan dimensi struktur perlu dilakukan apabila simpangan melebihi persyaratan. Pemeriksaan p-delta bertujuan untuk mengetahui pengaruh defleksi terhadap penambahan momen. Pemeriksaan ketidakberaturan dilakukan pada horizontal dan vertical. Analisis struktur dilakukan dengan bantuan software ETABS V20. Analisis struktur dilakukan pada setiap elemen struktur, juga dibedakan berdasarkan kebutuhan analisis masing-masing elemen. Desain elemen struktur dilakukan pada balok, kolom, pelat, shearwall, dan fondasi. Pada balok didapatkan penulangan terbesar 9D-19 pada daerah tumpuan. Pada kolom rasio tulangan longitudinal dengan penampang dibatasi 1% - 6%. Rasio tulangan longitudinal terkecil bernilai 1,26% dan yang terbesar 1,63%. Desain pelat menggunakan pelat dua arah. Desain shearwall dan kolom pada shearwall dilakukan secara bersamaan. Pada struktur dilakukan pemeriksaan hubungan balok dan kolom serta pemeriksaan Strong Column Weak Beam (SCWB). Kedalaman fondasi tiang pancang adalah 24 m dengan diameter 0,6m. Digunakan fondasi tiang grup. Ketebalan pile cap bervariasi sesuai dengan besaran beban yang membebani fondasi. Tidak terdapat penulangan geser pada pile cap. Rencana anggaran biaya struktur gedung ini sebesar Rp50.805.673.085 dengan besar PPN 11%.

Actions (login required)

View Item