Biodiversitas Bakteri Pelarut Fosfat dan Aktivitas Fosfatase Tanah pada Tiga Kelas Lereng dengan Pola Tanam Campuran di Kebun Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.)

Alisa, Mahdini (2025) Biodiversitas Bakteri Pelarut Fosfat dan Aktivitas Fosfatase Tanah pada Tiga Kelas Lereng dengan Pola Tanam Campuran di Kebun Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.). S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan abstrak)
Cover dan Abstract.pdf - Published Version

Download (117kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (212kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (104kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (136kB)
[img] Text
Skripsi Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Kebun tanaman manggis Kecamatan Pauh Kota Padang, merupakan lahan kebun manggis rakyat yang ditanami manggis dengan kondisi lahan memiliki beberapa kelas lereng dan pola tanam campuran. Kondisi ekologi tentu berpengaruh terhadap biodiversitas dan aktivitas fosfatase di dalam tanah, yang mempengaruhi proses dekomposisi dan pelepasan unsur P yang dibutuhkan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji biodiversitas bakteri pelarut fosfat (BPF), kemampuan BPF melarutkan fosfat dan aktivitas fosfatase tanah berdasarkan beberapa kelerengan. Penelitian menggunakan metoda survei dan pengambilan sampel secara purposive sampling pada tiga kelas lereng (0-8%, 8-15%, dan 15-25%), dua kedalaman (0-20 cm; 20-40 cm) dengan pola tanam campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disetiap kelas lereng terdapat keragaman BPF, dengan jumlah isolat terbanyak terdapat pada lereng 0-8% dengan total 8 isolat. Kode isolat dengan kemampuan melarutkan fosfat tertinggi yaitu (A.1.4) dengan nilai 2,67 mm. Aktivitas fosfatase tertinggi terdapat pada kelerengan 0-8%, dengan aktivitas fosfatase asam sebesar 6,40 μmol pNP/g tanah/jam, dan aktivitas fosfatase basa dengan nilai 5,81 μmol pNP/g tanah/jam. Keragaman BPF dan aktivitas fosfatase tanah rata-rata lebih tinggi pada kedalaman 0-20 cm daripada kedalaman 20-40 cm di setiap lereng. Dalam usaha mempertahankan kualitas kimia ataupun biologi tanah disarankan petani lebih memperhatikan penanaman yang terdapat pada lereng yang curam, yaitu dengan cara dilakukan penanganan berupa pembuatan terasering, teras guludan, sumur resapan ataupun dengan penerapan sistem Agroforestry agar tidak kehilangan lebih banyak kandungan bahan organik tanah.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Ir. Agustian
Uncontrolled Keywords: aktivitas fosfatase tanah, diversitas, isolat, kelerengan
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: s1 ilmu tanah
Date Deposited: 15 Apr 2025 07:37
Last Modified: 15 Apr 2025 07:37
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/492928

Actions (login required)

View Item View Item