ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA NON KESEHATAN UNIVERSITAS ANDALAS

Setiawati, Hana (2025) ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA NON KESEHATAN UNIVERSITAS ANDALAS. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER ABSTRAK SKRIPSI FINAL.pdf - Published Version Download (295kB)
	Text (Bab 1) BAB 1 SKRIPSI FINAL.pdf - Published Version Download (266kB)
	Text (Bab 7) BAB 7 SKRIPSI FINAL.pdf - Published Version Download (106kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI FINAL.pdf - Published Version Download (320kB)
	Text (Skripsi Full Text) BISMILLAH SKRIPSI HANA CD.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Praktik swamedikasi di kalangan mahasiswa menjadi perhatian karena tingginya angka penggunaan obat secara mandiri yang tidak sesuai, seperti penyimpanan dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat, interaksi antar obat, resistensi antibiotik hingga salah diagnosis. Perilaku swamedikasi yang tidak rasional disebabkan karena pengetahuan yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi pada mahasiswa non kesehatan Universitas Andalas. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan desain cross sectional. Sampel terdiri dari 371 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik proportionate random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menilai tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi. Analisis data yang digunakan yaitu Uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (37,2%) dan perilaku yang juga berada dalam kategori cukup (34,8%). Terdapat hubungan yang signifikan dan kuat antara tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi (p=0,000, r=0,721), yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengetahuan mahasiswa, semakin baik perilaku swamedikasi yang dilakukan. Diharapkan pihak kampus, bersama dengan lembaga berwenang seperti BPOM dan Kemenkes dapat memperkuat upaya edukasi tentang penggunaan obat yang tepat dan rasional dengan fokus pada pencegahan penggunaan antibiotik secara tidak tepat dikalangan mahasiswa

Actions (login required)

View Item