FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA ODHIV DI ASIA TENGGARA: SISTEMATIK REVIEW DAN META ANALISIS

Tiara, Salsabilla Irman (2025) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA ODHIV DI ASIA TENGGARA: SISTEMATIK REVIEW DAN META ANALISIS. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (547kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf Download (229kB)
	Text (BAB 6 Kesimpulan) BAB 6 Kesimpulan.pdf Download (213kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (203kB)
	Text (Skripsi full text) skripsi full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (10MB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan Penelitian:HIV merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan seumur hidup, sehingga kepatuhan terhadap terapi antiretroviral penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Asia Tenggara menempati peringkat kedua kasus HIV tertinggi menurut WHO, namun cakupan ARV masih rendah (66%) berdasarkan UNAIDS. Keberhasilan terapi memerlukan tingkat kepatuhan minimal 95%. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi ARV pada ODHIV di Asia Tenggara. Metode:Penelitian ini menggunakan systematic review dan meta-analisis. Penelusuran melalui database PubMed, ProQuest, EBSCO dan SAGE, dibatasi pada publikasi tahun 2014-2024. Analisis data menggunakan software RevMan 5.4. Hasil:Sebanyak 16 penelitian masuk tahap systematic review dan 7 diantaranya memenuhi syarat untuk meta-analisis. Hasil systematic review ditemukan stigma publik maupun internal menurunkan kepatuhan, sementara dukungan sosial meningkatkannya. Pengungkapan status HIV tidak berpengaruh langsung terhadap kepatuhan, tetapi bergantung pada dukungan sosial, stigma, dan lainnya. Meta-analisis menunjukkan stigma berhubungan dengan kepatuhan terapi ARV pooled Odds Ratio= 1,6 (95% CI = 1,23-2,08), sedangkan dukungan sosial dan pengungkapan status HIV tidak berhubungan signifikan. Kesimpulan:Stigma meningkatkan risiko ketidakpatuhan ART sebesar 1,6 kali dengan menimbulkan tekanan psikologis yang dapat menurunkan motivasi dan menghambat akses layanan kesehatan. Diperlukan intervensi berbasis kebijakan anti-stigma, edukasi publik, layanan kesehatan yang ramah, serta evaluasi dan penelitian berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item