“EKSISTENSI DAN NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TRADISI TULAK BALA PADA MASYARAKAT LUBUAK LANDUA”

Rinata, Safrina (2025) “EKSISTENSI DAN NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TRADISI TULAK BALA PADA MASYARAKAT LUBUAK LANDUA”. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Text (COVER dan ABSTRAK).pdf - Published Version

Download (204kB)
[img] Text (Bab I)
Text (BAB I).pdf - Published Version

Download (247kB)
[img] Text (Bab V)
Text (BAB V).pdf - Published Version

Download (81kB)
[img] Text
Text (DAFTAR PUSTAKA).pdf - Published Version

Download (147kB)
[img] Text (Skripsi Full)
Text (SKRIPSI FULL).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Tulak bala adalah sebuah tradisi untuk menolak bala yang dilakukan oleh masyarakat di Nagari Lubuak Landua. Tulak bala dilakukan dengan cara berzikir, berdoa dan menggantungkan beberapa tumbuhan seperti Sitawa (C. speciosus), Sidingin (Bryophylum Pinnatum), Cikumpai (Elymus repens (L) Gould), Cikarau (Enhydra fluctuans Lour), dan Pudiang (Cordyline Fruticosa) dan tiga kain yang memiliki warna yang berbeda di perbatasan kampung dan pintu rumah masyarakat. Penelitian mengenai tradisi tulak bala ini menggunakan pendekatan kualitatif Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi partsipatif, wawancara studi kepustakaan, studi dokumentasi. Analisis data yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pelaksanaan tradisi tulak bala dan mendeskripsikan fungsi yang terkandung dalam tradisi tulak bala yang dilakukan oleh masyarakat Lubuak Landua. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebelum tradisi tulak bala dilakukan, masyarakat akan mengumpulkan iuran dengan cara mengunjungi satu-persatu rumah warga selama kurang lebih 10 hari. Pada tiga hari sebelum hari H tepatnya dimulai hari Selasa, Rabu dan Kamis, masyarakat akan mengikuti acara khatik tagak. Pada acara ini Imam Khatib akan berjalan melewati tiga kampung dengan waktu tiga malam yang diiringi oleh masyarakat seperti anak-anak, remaja dan orang dewasa dengan membawa obor setelah sholat Isya. Acara Khatik tagak ini merupakan acara tolak bala kampung dengan memasang ubek pada perbatasan kampung. Pada hari keempat, yang merupakan hari H dari tradisi tulak bala masyarakat akan mempersiapkan makanan untuk dihidangkan setelah sholat Jum’at. Kemudian masyarakat mulai berdatangan untuk mengumpulkan ubek di rumah gadang. Setelah sholat Jum’at kaum laki-laki akan berdatangan ke rumah Gadang untuk berdoa dan berzikir. Setelah berdoa dan berzikir, mereka kemudian makan bersama. Fungsi dari tradisi tulak bala ini selain untuk menolak bala, juga memiliki fungsi dari aspek agama, ekonomi, sosial dan estetika. Nilai-nilai dari tradisi tulak bala sendiri yaitu musyawarah, kebersamaan dan gotong royong. Kata Kunci: Tulak Bala, Ubek, Nilai-nilai Budaya.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial
Depositing User: S1 Antropologi Sosial
Date Deposited: 15 Apr 2025 04:53
Last Modified: 15 Apr 2025 04:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/492619

Actions (login required)

View Item View Item