Winni, Sundari (2025) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI BUAH RODA (Hura crepitans L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHYDE SERUM PADA TIKUS MODEL FIBROSIS HATI YANG DIINDUKSI DENGAN CCl4. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (313kB) |
![]() |
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (254kB) |
![]() |
Text (BAB 7 PENUTUP)
BAB 7 PENUTUP.pdf - Published Version Download (240kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (244kB) |
![]() |
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Fibrosis hati adalah kondisi dimana terjadinya perubahan jaringan sehat pada hati menjadi jaringan parut dan mengakibatkan hati tidak lagi berfungsi dengan baik. Salah satu penanda biomarker stress oksidatif pada fibrosis hati adalah malondialdehyde (MDA), yang terbentuk melalui peroksidasi lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta kadar efektif pemberian ekstrak biji buah roda (Hura crepitans L.), yang mengandung antioksidan (flavonoid) terhadap kadar MDA serum pada tikus model fibrosis hati yang diinduksi dengan CCl4. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan tikus wistar jantan yang diinduksi fibrosis hati melalui pemberian karbon tetraklorida (CCl4) secara intraperitoneal. Tikus dibagi menjadi lima kelompok yaitu K- (tanpa pemberian ekstrak dan CCl4), K+ (pemberian CCl4 saja), P1 (pemberian CCl4 dan ekstrak biji buah roda dosis125 mg/kgBB), P2 (pemberian CCl4 dan ekstrak biji buah roda dosis 250 mg/kgBB), dan P3 (pemberian CCl4 dan ekstrak biji buah roda dosis 500 mg/kgBB). Kadar MDA serum kemudian akan diukur menggunakan spektofotometer dengan panjang gelombang 530 nm. Rerata kadar MDA serum pada masing-masing kelompok adalah K- (1,752 ± 0,397), K+ (3,726 ± 0,433), P1 (2,738 ± 0,373), P2 (3,12 ± 0,261), dan P3 (3,102 ± 0,312). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rarata kadar MDA pada K+ dibandingkan dengan K- setelah pemberian CCl4. Pemberian ekstrak biji buah roda (Hura crepitans L.) secara signifikan menurunkan kadar MDA, terutama pada dosis 125 mg/kgBB yang dibandingan dengan K+ dengan nilai p<0,05. Kesimpulannya ekstrak biji buah roda (Hura crepitans L.) memiliki efek antioksidan yang berpotensi menurunkan kadar MDA serum pada tikus model fibrosis hati, terutama dengan dosis 125 mg/kgBB.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dra. Yustini Alioes, M. Si, Apt |
Uncontrolled Keywords: | Fibrosis Hati, Hura crepitans L., malondialdehyde |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Ilmu Biomedis |
Depositing User: | S1 Ilmu Biomedik |
Date Deposited: | 14 Apr 2025 04:21 |
Last Modified: | 14 Apr 2025 04:21 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/492077 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |