Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Community Based Tourism (CBT) Pada Desa Wisata Kampung Bandar Kota Pekanbaru

Theresio Hardi, Muhamad Rifki (2025) Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Community Based Tourism (CBT) Pada Desa Wisata Kampung Bandar Kota Pekanbaru. S2 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (89kB)
	Text (Bab I) Bab I.pdf - Published Version Download (287kB)
	Text (Bab VI) Bab VI.pdf - Published Version Download (60kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (211kB)
	Text (Tesis Full Text) Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu komponen penting dari proses pertumbuhan adalah komunitas. Agar masyarakat dapat memainkan peran strategis, sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Selain menjadi penerima manfaat dalam pembangunan, masyarakat juga berperan kunci dalam kemajuan industri pariwisata. Pokdarwis Desa Bandar didirikan dengan tujuan untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam inisiatif pemberdayaan dengan CBT. Penulis menganalisis implementasi CBT oleh Pokdarwis dan masyarakat kampung bandar melalui pengelolaan desa wisata dengan menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens dalam rangka melakukan proses pemberdayaan. Dengan mengindentifikasi strutur enabling (memampukan) dan struktur constraining (menghambat) dalam implementasi CBT. Metodologi yang di gunakan adalah kualitatif dengan type penelitian studi kasus. Metode wawancara mendalam, observasi, dan pengumpulan dokumen digunakan untuk mengumpulkan data. Metode purposif sampling bertujuan untuk mengidentifikasi informan, dan data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah implementasi CBT oleh pokdarwis dalam pemberdayaan masyarakat, diantaranya meningkatkan posisi dan peran masyarakat, membuka peluang usaha bagi masyarakat, dan melibatkan masyrakat dalam setiap kegiatan. Struktur yang memberdayakan, antara lain, tradisi gotong royong dalam masyarakat, mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terdapatnya modal bagi Pokdarwis, penetapan sangsi informal kepada masyarakat, memiliki lokasi yang mudah di akses, masyarakat yang terbuka dan struktur yang menghambat diantaranya, terbatasnya modal bagi Pokdarwis, banyak anggota yang mundur dan non aktif, serta lingkungan yang dulunya kumuh

Actions (login required)

View Item