PENDUGAAN EROSI TANAH BERDASARKAN NILAI SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAERAH BATU BAGIRIAK, KENAGARIAN ALAHAN PANJANG, KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT

Niken, Rahayu Putri (2025) PENDUGAAN EROSI TANAH BERDASARKAN NILAI SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAERAH BATU BAGIRIAK, KENAGARIAN ALAHAN PANJANG, KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
cover+abstrak.pdf - Published Version

Download (374kB)
[img] Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (220kB)
[img] Text (BAB V (Penutup))
BAB Akhir (Penutup-Kesimpulan).pdf - Published Version

Download (208kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (214kB)
[img] Text (Skripsi full text)
Skripsi utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi pendugaan erosi tanah berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik pada daerah Batu Bagiriak, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Pengambilan data dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda yaitu Lokasi A (lokasi yang telah pernah ditanami), Lokasi B(lokasi yang belum pernah ditanami atau masih vegetasi alami) dan Lokasi C (lokasi yang dijadikan sebagai tittk acuan, dimana lokasi ini merupakan vegetasi alami yang bersifat homogen) dengan panjang masing-masing lintasan adalah 60 m, 40 m, dan satu titik acuan. lintasan A dan lintasan B memiliki titik berturut-turut yaitu 7 titik dan 5 titik dengan variasi kedalaman yang sama yaitu 10 cm, 50 cm dan 100 cm. Pengukuran suseptibilitas magnetik sampel dilakukan menggunakan Magnetic Susceptibility Meter, dimana frekuensi yang digunakan yaitu Low Frequency (LF) dan High Frequency (HF). Hasil pengukuran menunjukkan nilai suseptibilitas volum (κ). Lintasan A (21 sampel) memiliki nilai κlf berkisar dari 925,3×10-5 SI sampai dengan 2796,3×10-5 SI dengan rata-rata 2101,1×10-5 SI dan sampel Lintasan B (15 sampel) yang memiliki nilai κlf berkisar 1041,3×10-5 SI sampai dengan 2304,3×10-5 SI dengan rata-rata 1961,5×10-5 SI, sedangkan sampel dari titik acuan (3 sampel) mempunyai nilai κlf berkisar dari 3080,3×10-5 SI sampai dengan 3450,0×10-5 SI dengan rata-rata 3128,1×10-5 SI. Sedangkan nilai κhf Lintasan A berkisar dari 923,3×10-5 SI sampai dengan 2592,7×10-5 SI dan nilai κhf Lintasan B berkisar dari 1009,7×10-5 SI sampai dengan 2303,3×10-5 SI. Untuk nilai κhf sampel titik acuan (3 sampel) berkisar dari 2754,7× 10-5 SI sampai dengan 3079,7×10-5. Berdasarkan nilai κlf sampel A dan B diduga terjadinya erosi tanah di daerah Batu Bagiriak, Nagari Alahan Panjang karena adanya penurunan nilai masing-masing sampel seiring bertambahnya ketinggian yang menandakan tanah di kedua lintasan mengalami gangguan erosi. Jenis fraksi mineral magnetik pada sampel A, B dan titik acuan sama-sama dikontrol oleh fraksi mineral ferrimagnetik yang nilai nya hampir sama dengan 10%.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Arif Budiman, M.Si
Uncontrolled Keywords: Erosi, High Frequency, Low Frequency, Magnetik, Suseptibilitas
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Fisika
Depositing User: S1 Fisika Fisika
Date Deposited: 09 Apr 2025 06:50
Last Modified: 09 Apr 2025 06:50
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/491232

Actions (login required)

View Item View Item