Azimul, Huaziashari (2025) PENERAPAN ADAT SALINGKA NAGARI DALAM TRADISI MAISI SASUDUIK DALAM PERKAWINAN ADAT DI NAGARI KOTO TANGAH KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (245kB) |
![]() |
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version Download (404kB) |
![]() |
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version Download (231kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (266kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Beragam tata cara perkawinan dan proses sebelum melaksanakan pernikahan dalam masyarakat adat, salah satunya di Daerah Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Dilaksanakan dengan cara tradisi Maisi Sasuduik dalam suatu proses penerapannya. Maisi Sasuduik merupakan tradisi yang dilakukan prosesi perkawinan laki-laki terhadap perempuan dalam bentuk pemberian perlengkapan kamar. Penelitian ini dilakukan atas dasar pelaksanaan dan bagaimana prosesi sebenarnya di lapangan, bagaimana hukum Islam memandang adat dalam masyarakat, lalu bagaimana mereka menyatakan status menantu, status harta benda dan bagaimana pewarisan barang Sasuduik tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari tiga pembahasan, (1) bagaimana proses pelaksanaan tradisi Maisi Sasuduik, (2)apa akibat hukum dari tradisi maisi sasuduik, dan (3) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi Maisi Sasuduik. Penelitian ini dilakukan di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif dan yurdidis sosiologis. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data diperoleh melalui studi dokumen dan wawancara dengan Niniak Mamak, Datuak, Cadiak Pandai. Hasil penelitian (1) menunjukkan bahwa proses Maisi Sasuduik meliputi maresek, mahanta siriah, maminang, ka mungkin jo patuk, baiyo, pelaksanaan Maisi Sasuduik (pengantaran barang), babako-babaki, akad nikah, malam bainai, dan baralek. Barang-barang yang diisi dalam tradisi Maisi Sasuduik berupa isi kamar, dan dapat juga diberikan dalam bentuk uang saja yang kemudian di beli oleh pihak perempuan. (2) Mengenai harta Sasuduik, termasuk harta istri, dan termasuk dalam warisan istri. Bagi pasangan yang tidak menyanggupi dalam pelakaksanaan tradisi Maisi Sasuduik maka pernikahan belum bisa dilaksanakan (3) Tradisi Maisi Sasuduik yang ada di Nagari Koto Tangah, tergolong kedalam ‘Urf yang bersifat fasid dimana dalam sistem pelaksanaan tradisi Maisi Sasuduik tidak bertentangan dengan norma agama namun dalam pelaksanaannya dapat memberatkan pihak calon mempelai laki-laki.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pekawinan, Adat Maisi Sasuduik, Hukum Islam |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 17 Mar 2025 07:45 |
Last Modified: | 17 Mar 2025 07:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/490064 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |