WANALDRl, SHAOEKY BEY WANALDRl (2014) Jaringan Penyalahgunaan Obat Resep Dokter Oleh Remaja (Studi Kasus: Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Teks)
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SOSIOLOGI 2014 SHAOEKY BEY WANALDRI 0910813039.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penyalahgunaan obat resep dokter dalam hal ini telah ada di Sumatera Barat khususnya Kota Batusangkar semenjak lebih kurang 10 tahim yang lalu. Pada awalnya penyalahgunaan obat resep dokter merupakan sesuatu yang dilakukan tanpa disengaja, namun semenjak masuk pengaruh perkembangan budaya dari luar menyebabkan penyalahgunaan obat resep dokter semakin banyak digemari oleh kaum muda. Penelitian penyalahgunaan narkotika dan narkoba telah banyak dilakukan. Sedangkan penelitian tentang penyalahgunaan obat resep dokter sudah pemah dilakukan . Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana bentuk jaringan penyalahgunaan obat resep dokter di Kota Batusangkar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan wawancara, dengan menentukan informasi secara purposive sampling. Analisis data menggunakan metode deskriptif, yaitu data yang diperoleh di lapangan disusun secara sistematis dan disajikan secara deskriptif, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang fenomena yang terjadi dan akhimya dapat memberikan kesimpulan. Untuk melihat permasalahan ini peneliti berpedoman pada teori jaringan Wellman dan Lawang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam jaringan penyalahgunaan obat resep dokter terdapat dua jaringan yaitu jaringan sosial dan jaringan perdagangan. Jaringan sosial terbentuk melalui hubungan diantara pemakai obat resep dokter, karyawan apotik, pegawai kontrak rumah sakit, dan Bandar yang tidak terikat kontrak kerja. Bentuk hubungan yang terjalin adalah pemakai obat resep dokter harus bisa menjalin hubungan baik dengan semua pihak yang terlibat dalam proses perdagangan secara berulang-ulang, sehingga dari hubungan tersebut dapat membentuk sebuah kepercayaan. Kepercayaan tersebutlah yang melahirkan keijasama. Jaringan perdagangan terdiri dari dua bentuk yaitu jaringan perdagangan antara pemakai obat resep dokter dengan karyawan apotik, pemakai obat resep dokter dengan pegawai kontrak rumah sakit dan jaringan perdagangan pemakai dengan bandar yang tidak terikat kontrak keija, serta pemakai obat resep dokter dengan sesama pemakai obat resep dokter. Jaringan perdagangan dapat betjalan lancar apabila di dalamnya terdapat jaringan sosial. Jadi kedua faktor jaringan ini saling mendukung satu sama lain.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dra. Dwiyanti Hanandini, M.Si; Dr. Indraddin. S.Sos.M.Si |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Ms Dian Budiarti |
Date Deposited: | 12 Mar 2025 02:37 |
Last Modified: | 12 Mar 2025 02:37 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/489753 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |