NALDI, JUFRI (2013) Tradisi Mangaku Mamak Dalam Upacara Perkawinan (Studi Kasus : Nagari Panyakalan , Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ANTROPOLOGI 2013 JUFRI NALL 0810822021.pdf Download (5MB) |
Abstract
Jufri Naldi. BP 081822021. Jurusan Antropologi. Fakultas llmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Andalas. Padaag 2013. Judul " Tradisi Mangaku Mamak Dalam Upacara Perkawinan (Studi Kasus : Nagari Panyakalan , Kecamatan Kubung Kabupatco Solok). Pembimbing I : Dr. Zainal Arifin, M.Hum. Pembimbing II: Sidarta Pujirabardjo S.Sos, M.Hum. Masa peralihan dalam kehidupan manusia sangatlah singkat, dalam masa peralihan tersebut manusia nantinya akan mengalami perkawinan. Perkawinan menjadi salah satu upacara adat yang menjadi tradisi oleh masyarakat yang berada dalam suatu adat tersebut. Tidak semua penyelenggaraan perkawinan adat itu sama dengan daerah lain seperti penelitian ini yaitu tradisi mangaku mamak ketika perempuan dalam nagari mendapatkan jodoh di luar nagari nya, maka adalah tradisi ini. Permasalahan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh dari tradisi mangaku mamak terhadap posisi bapak isteri atau mertua yang menjadi mamak nantinya setelah tradisi ini berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan prosesi tradisi mangaku mamak yang diadakan dalam perkawinan masyarakat di Nagari Panyakalan dan juga menjelaskan pengaruh dari tradisi tersebut kepada individu yang terlibat oleh tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dalam mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan menggunakan observasi dan wawancara. Dalam pemilihan informan peneliti menggunakan teknik snowball sampling, dengan menggunakan konsep kebudayaan, upacara perkawinan dan fungsi sosial untuk melihat fakta dilapangan dalam prosesi upacara perkawinan tersebut. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tradisi mangaku mamak membuat sebuah perkawinan yang ideal di Minangkabau, dimana laki-laki pendatang dari luar Nagari Panyakalan diambil sebagai anak dan kemenakan dan juga memiliki suku dan keistimewaan, dan juga peran dari bapak isteri yang semula menjadi mertua , namun setelah adanya tradisi mangaku mamak mengubah perannya masing-masing yaitu mertua menjadi mamak dan menantu menjadi kemenakan, hubungan ini dilihatkan dalam kehidupan sehari-hari yang dimana mertua atau bapak isteri memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap menantu yang menjadi kemenakan dari suku yang didiami bapak isteri dari laki-laki luar Nagari Panyakalan tersebut Tradisi mangaku mamak ini menunjukan jika wanita di Nagari Panyakalan kalau mau melakukan perkawinan secara adat maka harus melakukan tradisi mangaku mamak dan membayar uang adat atau ampang parik dalam adat Nagari Panyakalan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Zainal Arifm, M.Hum.; Drs. Sidaita Pujirahaijo, M.Si |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial |
Depositing User: | Pustakawan Marne Dardanellen |
Date Deposited: | 21 Feb 2025 03:50 |
Last Modified: | 21 Feb 2025 03:50 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488784 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |