Pondok Pesantren Takbiyah Tslamiyah Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar 1973-2012

Rizki, Muzdatul (2013) Pondok Pesantren Takbiyah Tslamiyah Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar 1973-2012. S1 thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Teks) ILMU BUDAYA ILMU SEJARAH 2014 MUZDATUL RIZKI 0910712003.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi yang berjudul" Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar 1973-2012 " menjelaskan tentang bagaimana perkembangan dan problematika yang dialami di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo dalam renlang waktu 1973-2012, Problematika yang terjadi di Pondok Pesantren ini antara lain terjadinya krisis kepemimpinan setelah meninggalnya pimpinan Pondok yang pertama yaitu Zakaria Labay Sati, dalam rentang waktu satu tahun tclah terjadi tiga kali pergantian kepemimpinan mulai dari Tengku Datuak Tianso Nan Putiah, Tengku M.Yunus, Tengku Aidarus Z, dan Uztadz Samsuardi. Tepatnya pada tahun 1988 Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo bergabung dengan Departemen Agama di sini baru teriihat bagaimana perkembangan Pondok in! mulai dari segi sarana dan prasarana maupun dari mutu pendidikan. Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo meraih predikat sebagai sekolah agama yang mendapatkan nilai UN tahun 2012 tertinggi lingkat Aliyah Sekabupaten Tanah Datar, hal ini tidak lepas dari peran guru dan pimpinan Pondok untuk meningkatkan mutu pendidikan di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah. Penelitian ini dilakukan melalui study pustaka dan study lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sumber skunder berupa data tertulis, sedangkan studi lapangan dilakukan dengan cara wawancara yang menggunakan metode sejarah lisan dengan informasi yang terkait dengan objek penelitian.Sebelum bergabung dengan Departemen Agama tahun 1973-1988 Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo memakai kurikulum pondok seperti mata pelajaran Al-qur'an, Hadits, Tauhld, Ushul Fiqh, Tasauf, Sharaf, Balaghah, Mantiq,Tarekh. Musthalah, dan Nahwu. Namun setelah bei^abung dengan DepartemenAgama terjadi penambahan mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Matematika, IPA, IPS, PKN. Metode pembelajaran sebelum bergabung dengan Departemen Agama Metode pembelajaran yang diterapkan di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo menyesuaikan dengan metode yang terbaru yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan. Pada awal berdirinya Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo ini melakukan metode pendidikan dengan kitab melalui berbagai macam cara misalnya dengan metode wetan yaitu pembelajaran yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan oleh guru pengajar, solongan yaitu bertanya pada guru, halaqah duduk bersila mengelilingi guru, tahfis yaitu proses hafalan Perkembangan Pondok pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo mulai terlihat setelah bergabung dengan Departemen Agama. hal ini memecahkan masalah klasik yang dialami oleh Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo sejak pertama berdiri sampai tahun 1988 yaitu masalah dana, setelah bergabung dengan Departemen Agama masalah itu mulai sedikit teratasi dengan bantuan-bantuan dari Departemen Agama berupa dana BOS, dan bantuan lainnya seperti bantuan biaya pembagunanlokal permanen. Namun untuk meningkatkan sumber pemasukan dari Pondok pesantren tepat pada tahun 1990 dibuat lah kotak wakaf yang disebar di berbagai tempat slrategis seperti di kantor-kantor pos, rumah makan, tempat bagunan dan Iain-lain.

Actions (login required)

View Item