FELDO, FEBY (2013) Penerapan Prinsip Itikad Baik {Utmostgood Faith) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Asuransl Jiwa (Studi Pada Pt.Prudential Life Assurance Cabang Padang). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Teks)
HUKUM HUKUM PERDATA BISNIS 2013 FEBY FELDO 0910113371.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Setiap manusia pada dasarnya diliputi oleh adanya resiko. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Asuransi merupakan salah satu beutuk pengalihan resiko dimana pertimbangan yang timbul dalam pengambilan keputusan terhadap bentuk penanganan resiko didasarkan pada apakah resiko yang berhasil diidentifikasi karena ketidakpastian lersebut dapat dicegah, dihindarl, ditanggung sendiri atau harus dialihkan kcpada pihak lain. Keterangan secara jujur akan menjadi prinsip yang sangat penting dalam pelaksanaan peijanjian asuransi. Dalam asuransi istilah demikian disebut dengan (utmost goad faith), yaitu setiap tertanggung berkewajiban memberitahukan secara jelas dan teliti mengenai segala fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan serta tidak mengambil untung dari asuransi. Prinsip ini juga berlaku bagi penanggung (perusahaan asuransi jiwa), yaitu kewajiban untuk menjelaskan resiko yang dijamin maupun yang dikecualikan secara jelas dan teliti, yang dapat dilakukan melalui agennya. Berdasarkan hal-hal tersebut maka permasalahan yang akan ditelliti dalam penelitian ini adalah Penerapan Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith) dalam pelaksanaan perjanjian Asuransi Jiwa oleh PT.Prudential Life Assurance Cabang Padang, Akibat Hukum Cacat Kesehatan Tersembunyi, dan Pelanggaran Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith) terhadap Perjanjian Asurani, Tata Cara Pengajuan dan Pembayaran Klaim dan Kendala-Kcndala yang dihadapi. Untuk memperoleh data penilitian yang akurat digunakan metode penilitian yuridis sosiologis. Dari data primer dan sekunder yang dikumpulkan penulis analisa dengan mempergunakan analisa kualitatif dengan dilakukan penelitian telah berhasil menjawab permasalahan yang dikemukakan diatas, 1) Perjanjian asuransi didasari adanya prinsip utmost good faith, yang artinya bukan hanya sekedar itikad terbaik tetapi lebih dari itu merupakan kejujuran yang sempurna. 2) Apabila telah terjadi pelanggaran terhadap prinsip utmost good faith dan perusahaan asuransi sebagai penanggung secara hukum dapat menolak pembayaran klaim. 3) Terhadap klaim asuransi jiwa yang diketahui terdapat cacat (kesehatan) yang disembunyikan oleh tertanggung yang kemudian diketahui oleh penanggung sehingga mengakibatkan batalnya perjanjian asuransi, maka sesuai dengan ketentuan, penanggung tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan prestasi apapun.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Muhammad Hasbi. S.H.. M.H.; Daswirman, S.H.,M.H. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
Depositing User: | Ms Dian Budiarti |
Date Deposited: | 05 Feb 2025 08:44 |
Last Modified: | 05 Feb 2025 08:44 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488280 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |