SEPRIANA, VILMA (2013) Implementasi Program Full Day School dalam Rangka PelaksanaanKebijakan Otonomi Daerah Bidang Pendidikan di Kota Sawahlunto. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Teks)
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU POLITIK 2013 VILMA SEPRIANA 0810832041.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota yang terus berusaha meningkatkan pembangunan sektor pendidikan di daerahnya. Undang-undang otonomi daerah dan Sisdiknas memberikan keleluasaan lebih bagi daerah untuk mengeloia pendidikannya, termasuk dengan melaksanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhannya asalkan tidak bertentangan dengan kedua Undang-undang tcrscbut. Untuk meningkatakan mulu pendidikan pemerintah Kota Sawahlunto melaksakan program full day school pada jenjang pendidikan menengah sejak tahun 2009. Penelitian ini mendeskripsikan tentang implementasi program full day school dalam rangka pelaksanaan kcbijakan otonomi dacrah bidang pendidikan di Kota Sawahlunto yang dilihat dari teori yang dikemukakan oleh Edwards III tentang empat faklor yang mempengaruhi kebijakan publik yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Penelitian ini menggunakan metode kualltatif dengan tipe studi kasus tunggal. Proses pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini mengahasilkan beberapa temuan. Pertama, dilihat dari faktor komunikasi media komunikasi yaitu melalalui rapat dan instruksi lisan memberikan peluang distorsi komunikasi serta tidak adanya aeuan tertulis. Kedua, sumber daya belum mencukupi yaitu sumber daya staf yang masih terbatas seeara kualitas meski sudah memenuhi secara kuanlllas, belum adanya dukungan dana yang diberlkan kepada sekolah, serta kurangnya sarana dan prasarana pendukung sehingga menjadlkan program full day school banyak di isi dengan pemahaman teori. Keliga, Disposisi para pelaksana didapatkan karena hirarki jabatan kedinasan yang hams dipatuhi pelaksana kebijakan sehingga membuat program terlaksana di setiap sekolah walaupun para pelaksana tidak sepenuhnya setuju dan sependapat dengan pembuat keputusan awal tentang program full day school. Keempat, struktur birokrasi yang menyangkut SOP dan fragmentasi antara pelaksana kebijakan. Program ini mempakan program bam sehingga akan sulit untuk membuat SOP kebijakan, teknis pelaksanaa program diteijemahkan oleh setiap sekolah berdasarkan pemahaman dan kemampuannya masing-masing. Fragmentasi antara penanggung jawab kebijakan dapat diminimalisir dengan adanya rapat koordinasi yang dilakukan antara kepala sekolah dan dinas pendidikan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Roni Ekha Putera, SIP, M.PA; Andri Rusta, S.IP, M.PP |
Uncontrolled Keywords: | Full Day School, Implementasi kebijakan, Otonomi Daerah Bidang Pendidikan |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S2 Ilmu Politik |
Depositing User: | Ms Dian Budiarti |
Date Deposited: | 30 Jan 2025 02:17 |
Last Modified: | 30 Jan 2025 02:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488162 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |