Evaluasi Daya Gabung dan Heterosis Hasil Persilangan Enam Galur Inbred Jagung (Zea mays L.)

Alfina, Apmeswari (2025) Evaluasi Daya Gabung dan Heterosis Hasil Persilangan Enam Galur Inbred Jagung (Zea mays L.). S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover+Abstrak)
cover+abstrak..pdf - Published Version

Download (211kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (199kB)
[img] Text (BAB V Penutup)
BAB V. Penutup.pdf - Published Version

Download (101kB)
[img] Text (Daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (654kB)
[img] Text (Skripsi full text)
Tugas Akhir.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu tanaman pangan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional. Salah satu upaya meningkatkan produksi jagung adalah melalui pengembangan varietas hibrida yang unggul, dengan potensi hasil dan kualitas yang tinggi. Untuk menghasilkan varietas hibrida, diperlukan evaluasi daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) dari galur-galur inbred. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kombinasi persilangan dari enam galur inbred yang memiliki penampilan agronomis yang baik dan heterosis yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di PT Agro Zuriat Mandiri, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Hibrida diperoleh dari hasil persilangan 6 galur inbred dalam semua kombinasi yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Evaluasi 15 hibrida silang tunggal, 6 galur inbred dan 1 varietas hibrida pembanding yaitu JH37 dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 2 ulangan. Metode Griffing 4 digunakan untuk menganalisis daya gabung umum dan daya gabung khusus menggunakan aplikasi Diallel-SAS. Heterosis, heterobeltiosis dan heterosis standar diestimasi pada semua hibrida hasil persilangan. Hasil penelitian menunjukkan hibrida yang mempunyai penampilan dan hasil yang menyamai atau lebih tinggi dibandingkan JH37 yaitu H25, H53 dan H64. Galur inbred T9 dan P107 merupakan inbred dengan DGU yang baik. Kombinasi persilangan galur inbred T9 >< P107 (H25) dan Clean >< R2 (H64) merupakan kombinasi persilangan dengan DGK terbaik. Hibrida H25 dan H64 secara konsisten menunjukkan nilai heterosis, heterobeltiosis, dan heterosis standar yang tinggi, sehingga direkomendasikan untuk pengujian lebih lanjut guna memastikan stabilitas hasilnya.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. P.K. Dewi Hayati, SP. MSi
Uncontrolled Keywords: Daya Gabung, DGU, DGK, heterobeltiosis, heterosis standar
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi
Depositing User: S1 Agroteknologi Agroteknologi
Date Deposited: 24 Jan 2025 07:42
Last Modified: 24 Jan 2025 07:42
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/487850

Actions (login required)

View Item View Item