DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN HUKUMAN TERHADAP PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR DALAM KEADAAN MABUK YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN

Gatsha, Fajriansyah (2025) DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN HUKUMAN TERHADAP PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR DALAM KEADAAN MABUK YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (161kB)
[img] Text (Bab I Penadahuluan)
Bab I.pdf - Published Version

Download (370kB)
[img] Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version

Download (129kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (261kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Persoalan hukum yang muncul dalam kasus pengemudi kendaraan bermotor dalam keadaan mabuk yang mengakibatkan kematian adalah apakah tindakan tersebut dinilai sebagai kelalaian atau kesengajaan. Penilaian ini tercermin dalam putusan hakim yang memiliki dasar pertimbangan berbeda. Skripsi ini membahas dua permasalahan utama: pertama, bagaimana dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan hukuman terhadap pengemudi mabuk yang mengakibatkan kematian berdasarkan Putusan No.54/Pid.Sus/2023/PN Lbo dan Putusan No.61/Pid.Sus/2020/Wgw; kedua, bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana tersebut. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan sifat deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pertama pada Putusan No.54/Pid.Sus/2023/PN Lbo, hakim mengambil pandangan konservatif dengan menilai kesalahan sebagai kelalaian berat (culpa lata), mengingat pengaruh mabuk mengurangi kapasitas pengendalian diri terdakwa. Hal ini memenuhi unsur Pasal 310 Ayat (4) UU LLAJ. Sebaliknya, pada Putusan No.61/Pid.Sus/2020/Wgw, hakim bersikap lebih progresif dengan menilai terdakwa memiliki kesadaran terhadap risiko, sehingga tindakannya memenuhi unsur kesengajaan sebagai kemungkinan (dolus eventualis) berdasarkan Pasal 311 Ayat (5) UU LLAJ. Kedua Pertanggungjawaban pidana terhadap pengemudi kendaraan dalam keadaan mabuk yang mengakibatkan kematian melanggar Pasal 283. Mengemudikan dalam keadaan mabuk sudah dapat dinilai sebagai corak kesengajaan dengan kemungkinan (dolus eventualis) yang merupakan mengemudikan dalam cara atau keadaan yang berbahaya yang diatur dalam pasal 311 (5) UU LLAJ.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > S1 Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 24 Jan 2025 03:44
Last Modified: 24 Jan 2025 03:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/487707

Actions (login required)

View Item View Item