PERBEDAAN KADAR HBV-DNA DAN NILAI KEKAKUAN HATI PADA PASIEN HEPATITIS B KRONIK SEBELUM, SESUDAH 6 BULAN DAN SESUDAH 12 BULAN TERAPI TENOFOVIR

Ikhsan, Amanda Putra (2025) PERBEDAAN KADAR HBV-DNA DAN NILAI KEKAKUAN HATI PADA PASIEN HEPATITIS B KRONIK SEBELUM, SESUDAH 6 BULAN DAN SESUDAH 12 BULAN TERAPI TENOFOVIR. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

	Text (cover dan abstrak) cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (225kB)
	Text (bab 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (197kB)
	Text (bab 7) BAB 7.pdf - Published Version Download (174kB)
	Text (daftar pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (344kB)
	Text (tesis full) Tesis Ikhsan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Infeksi virus Hepatitis B merupakan masalah kesehatan yang serius dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia. HBV DNA yang berfungsi mengukur jumlah virus hepatitis B merupakan salah satu indikator mortalitas dan morbiditas yang paling kuat untuk hepatitis B kronik yang dijadikan sebagai indikator memulai terapi dan indikator respon terapi. Fibrosis hati yang berkembang menjadi sirosis hari merupakan penyebab tingginya angka kematian dan kesakitan pada Hepatitis B kronik sehingga penentuan derajat fibrosis hati merupakan hal yang sangat penting untuk menunjukkan progresifitas penyakit serta menenentukan kapan diperlukan pengobatan antivirus. Derajat fibrosis hati dapat tergambar secara akurat dengan mengukur nilai kekakuan hati berdasarkan fibroscan. Tenofovir merupakan salah satu antivirus lini pertama pada Hepatitis B kronik menurut Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) 2017. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar HBV DNA dan nilai kekakuan hati pada pasien hepatitis B kronik sebelum, sesudah 6 bulan dan sesudah 12 bulan terapi Tenofovir. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional retrospektif pada pasien Hepatitis B kronik yang mendapatkan terapi Tenofovir di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan mengumpulkan data rekam medis dari Januari 2019 sampai dengan Oktober 2024 dengan jumlah sampel 51 dipilih secara consecutive sampling. Data yang diambil adalah kadar HBV DNA dan nilai kekakuan hati berdasarkan fibroscan sebelum, sesudah 6 bulan, dan sesudah 12 bulan terapi Tenofovir yang kemudian dilakukan uji beda secara statistik. Sebelum menganalisis hubungan antar variabel terlebih dahulu dilakukan uji normalitas secara analitik dengan uji Shapiro-Wilk. Jika data terdistribusi normal (p > 0,05) maka dipilih uji T berpasangan. Jika data tidak berdistribusi normal maka dipilih uji Wilcoxon. Data yang diolah dihitung nilai kemaknaannya. Bermakna jika nilai p < 0,05. Hasil: Penelitian ini mendapatkan hasil median kadar HBV DNA sebelum diterapi Tenofovir adalah 93.000 IU/mL, sesudah diterapi 6 bulan adalah 10 IU, dan sesudah diterapi 12 bulan adalah 10 IU/mL. Median nilai kekakuan hati pad apasien hepatitis B kronik sebelum diterapi Tenofovit adalah 11 kPa, sesudah 6 bulan terapi adalah 7,8 kPa dan sesudah 12 bulan terapi adalah 6,5 kPa. Dari hasil uji dengan wilcoxon baik untuk kadar HBV DNA dan nilai kekakuan hati antara sebelum, sesudah 6 bulan dan sesudah 12 bulan terapi Tenofovir didapatkan hasil seluruhnya terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar HBV DNA dan nilai kekakuan yang bermakna antara kelompok pasien hepatitis B kronik antara sebelum dengan sesudah 6 bulan terapi, sebelum dengan sesudah 12 bulan terapi dan sesudah 6 bulan dengan sesudah 12 bulan terapi yang diterapi dengan Tenofovir.

Actions (login required)

View Item