Nani, Hendriani (2025) PERBEDAAN KADAR 25-HYDROXYVITAMIN D SERUM BERDASARKAN DERAJAT FIBROSIS HATI PADA PASIEN HEPATITIS VIRUS KRONIK. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (176kB) |
|
Text (bab 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (280kB) |
|
Text (bab 7)
BAB 7 PENUTUP (1).pdf - Published Version Download (37kB) |
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (410kB) |
|
Text (tesis full)
tesis nani.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan: Hepatitis virus kronik dapat didefinisikan sebagai hepatitis virus yang berlangsung lebih dari 6 bulan yang diantaranya dapat disebabkan oleh hepatitis B dan C. Hepatitis B dan C mempunyai risiko berkembang menjadi infeksi kronik yang dapat menyebabkan fibrosis hati dan akhirnya berkembang menjadi sirosis hati dan kanker hati primer. Fibrosis hati terjadi akibat produksi berlebihan dan deposisi matriks ekstraseluler (MES) yang menyebar di hati. Derajat fibrosis hati dapat dinilai baik secara invasif (biopsi hati) maupun non-invasif (Transient Elastography atau Fibroscan). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dalam sirkulasi dikaitkan dengan perkembangan fibrosis hati pada pasien dengan berbagai penyakit hati kronik. Vitamin D memiliki peranan antifibrotik pada pada sel stelata hati melalui penghambatan aktivitas TGFβ pro-fibrotik/penekanan translokasi jalur pensinyalan Suppressor of Mothers Against Decapentaplegic (SMAD) sehingga dapat menghambat proses fibrosis hati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar 25-hydroxyvitamin D serum berdasarkan derajat fibrosis hati pada pasien hepatitis virus kronik. Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-section yang dilaksanakan di Poliklinik Gastroenterohepatologi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 88 sampel dipilih secara consecutive sampling. Dilakukan pemeriksaan kadar 25-hydroxyvitamin D serum menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan fibroscan. Data dianalisis menggunakan uji komparatif One Way ANOVA untuk perbedaan kadar 25- hydroxyvitamin D serum berdasarkan derajat fibrosis hati. Hasil: Penelitian ini mendapatkan hasil rerata kadar 25-hydroxyvitamin D pada pasien hepatitis virus kronik adalah 27,44 (±11,88) ng/ml, dengan rerata kadar 25-hydroxyvitamin D pada F0-F1, F2, F3 dan F4 masing-masingnya yaitu 40,43 (±11,80) ng/ml, 25,46 (±9,23) ng/ml, 24,10 (±9,59) ng/ml dan 19,76 (±3,77) ng/ml. Dilakukan uji One Way ANOVA, terdapat perbedaan rerata bermakna kadar 25-hydroxyvitamin D serum pada derajat fibrosis hati pasien hepatitis virus kronik F0-F1, F2, F3, dan F4 secara statistik dengan nilai p<0,001. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik kadar 25-hydroxyvitamin D serum pada pasien hepatitis virus kronik dengan derajat fibrosis hati F0-F1 dengan F2, F0-F1 dengan F3, dan F0-F1 dengan F4
Item Type: | Thesis (Spesialis) |
---|---|
Supervisors: | Dr. dr. H. Saptino Miro, SpPD-KGEH, FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | 25-hydroxyvitamin D, fibrosis hati, hepatitis virus kronik, transient elastography |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 09:50 |
Last Modified: | 21 Jan 2025 09:50 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/486436 |
Actions (login required)
View Item |