Optimalisasi Serat Buah Pinang (Areca catechu L.) sebagai Filler pada Komposit Polimer Blend

Mahyudin, Alimin (2024) Optimalisasi Serat Buah Pinang (Areca catechu L.) sebagai Filler pada Komposit Polimer Blend. S3 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) TEXT I.pdf - Published Version Download (65kB)
	Text (BAB I) TEXT II.pdf - Published Version Download (41kB)
	Text (BAB V) TEXT III.pdf - Published Version Download (27kB)
	Text (Daftar Pustaka) TEXT IV.pdf - Published Version Download (302kB)
	Text (Skripsi full text) ilovepdf_merged (3)_merged.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kesadaran masyarakat yang terus berkembang dalam menjaga kelestarian lingkungan telah mendorong pergeseran paradigma dalam mendesain material komposit yang ramah lingkungan. Material komposit yang diperoleh dari keanekaragaman hayati alam berfungsi lebih baik daripada material sintetis, karena lebih aman bagi kesehatan dan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh serat sabut buah pinang sebagai pengisi pada matriks polimer dengan menambahkan pati, serta pendekatan lain dalam mengisolasi nanoserat selulosa dari serat sabut buah pinang. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji pengaruh penggunaan nanoserat selulosa dari serat sabut buah pinag yang dihasilkan sebagai bahan penguat komposit, mengkaji bagaimana pengaruh sifat listrik terhadap penguat komposit, serta evaluasi kestabilan sifat komposit yang dihasilkan jika disimpan selama waktu tertentu pada kelembapan lingkungan yang berbeda. Sifat material komposit dipengaruhi oleh elemen material dan interaksi antara serat dan matriks. Serat alami mengandung lignin yang yang licin, sehingga perlu dilakukan pengikisan lignin agar terjadi ikatan yang baik dengan matriks. Lignin dapat larut dalam alkali. Fraksi volume (Vf) juga mempengaruhi sifat biokomposit. Serat alam sebagai pengisi ditambahkan ke dalam campuran matriks polimer resin dan polimer alam. Setelah memvariasikan volume serat alam, diperoleh fraksi volume terbaik untuk sifat mekanik dan biodegradabilitas. Sifat fisis material dapat ditingkatkan oleh bionanokomposit karena merupakan gabungan dari dua fasa atau lebih dari serat, polimer alami dan organik yang berskala nanometer. Pengembangan bionanokomposit berupa penggunaan nanoserat sebagai aplikasi pada bidang fisika material. Polimer alami yang digunakan adalah pati pisang dan pati nangka sebagai matriks dalam pembuatan bionanokomposit. Serat alam yang digunakan sebagai pengisi pada komposit ini adalah serat sabut buah pinang. Agar menjadi pengisi yang baik, ukuran serat pinang diperkecil hingga berskala mikro bahkan nano melalui proses kimia, mekanik, atau gabungan dari kedua proses. Proses ini dimulai dengan menghilangkan kandungan lilin, hemiselulosa dan lignin yang terdapat pada dinding selulosa, selanjutnya menguraikan serat menjadi ukuran yang lebih kecil. Isolasi selulosa dari serat sabut buah pinang menggunakan perlakuan kimia dan metode mekanik. Proses yang dilakukan untuk isolasi selulosa adalah melakukan proses dewaxing, bleaching untuk menghilangkan lignin lalu melakukan proses hidrolisis hemiselulosa menggunakan asam kuat, selanjutnya ultrasonikasi homogenizer. Berdasarkan data pengujian dan karakterisasi, serat sabu buah pinang berpotensi meningkatkan performa dan sifat biodegradable komposit bermatrik polimer. Nilai kuat impak, sifat mekanik meningkat menjadi tiga kali, dan sifat listrik meningkat menjadi tujuh kali. Pengaruh umur sampel dari 12 hari ke 18 hari dapat meningkatkan kuat impak sampai 10 kali. Nilai transparansi menurun seiring bertambahnya persentase serat. Nilai konduktivitas meningkat seiring bertambahnya konsentrasi nanoselulosa dan nilai konduktivitas meningkat dengan kenaikan frekuensi serta suhu pengukuran.

Actions (login required)

View Item