Implementasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi

Mufti, Armi Mahtadea (2024) Implementasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (437kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (816kB)
	Text (BAB VI Penutup) BAB VI Penutup.pdf - Published Version Download (224kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (333kB)
	Text (Skripsi full text) Skripsi full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi. KIA dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak, yang bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak identitas melalui KIA. Karena KIA memuat informasi penting seperti nomor akta kelahiran, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan data lain yang terkait dengan identitas anak. Dalam pelaksanaan, terdapat stakeholder yang terjalin yakni sekolah, LPKA Kelas II Payakumbuh di Tanjung Pati, dan RSUD Kota Bukittinggi. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori implementasi menurut Donald Van Meter dan Carl Van Horn, yang mencakup standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana, karakteristik agen pelaksana, disposisi implementor, kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi belum berjalan secara optimal. Dalam pelaksanaannya masih ada beberapa variabel yang belum terlaksana dengan optimal seperti pada indikator keadilan dalam upaya jemput bola ke sekolah belum dilakukan secara merata pada sekolah di Kota Bukittinggi sehingga belum berjalan dengan baik bagi semua cakupan kelompok sasaran, sumber daya manusia dari segi kuantitas belum memadai, masih kurangnya anggaran dan adanya sarana yang dimiliki dalam kondisi rusak, kondisi sosial yang kurang mendukung karena minimnya kesadaran masyarakat, dan kendala pada kondisi ekonomi.

Actions (login required)

View Item