KATERINE, - (2024) PREVALENS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK PADA PASIEN KANKER PARU DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (189kB) |
|
Text (bab 1)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (168kB) |
|
Text (bab 7)
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (39kB) |
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (230kB) |
|
Text (tesis full)
Tesis_dr Katerine.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Prevalens PPOK tinggi pada pasien kanker paru berkisar 40 – 70%, namun sering tidak terdiagnosis akibat faktor risiko dan gejala respirasi kronik yang hampir serupa. Penyakit paru obstruktif kronik tidak hanya berkontribusi dalam terjadinya kanker paru namun juga dapat menjadi kondisi tumpang tindih yang mempengaruhi prognosis dan pilihan terapi. Risiko kanker paru meningkat 2 kali lipat pada pasien PPOK dan risikonya semakin meningkat seiring progresifitas PPOK. Kanker paru jenis sel skuamosa merupakan jenis sel kanker paru yang cenderung berada pada lokasi sentral dan disertai komorbid PPOK dibandingkan dengan populasi umum. Lokasi lesi kanker paru di sentral juga diduga berkaitan dengan derajat obstruksi PPOK. Bahan dan metode: Penelitian deskriptif analitik desain cross sectional pada pasien kanker paru yang telah diketahui jenis sel di poliklinik RSUP Dr M Djamil Padang yang kemudian dilakukan pemeriksaan spirometri. Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalens PPOK pada pasien kanker paru dan untuk menilai keterkaitan jenis, staging dan lokasi lesi kanker paru terhadap klasifikasi PPOK berdasarkan derajat obstruksi serta faktor risiko dan gejala (kelompok populasi PPOK). Hasil: Total 49 subjek dengan 77.6% laki laki, 40 -59 tahun (46,9%), bekas perokok (73.5%) dengan indeks brinkman (IB) berat (78,9%). Jenis kanker paru terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa (61,2%) dan sebagian besar subjek berada pada stage lanjut (83,6%) dengan tampilan klinis ECOG 1 (79,6%). Lokasi lesi kanker paru didominasi pada lesi sentral (83,7%) dengan nilai fungsi paru restriksi (98%) dan 37,5% diantaranya dengan obstruksi. Prevalens PPOK pasien kanker paru adalah 34,7% dengan karakteristik pasien terutama laki laki (88,2%), rentang usia 60 -79 tahun (58,8%), bekas perokok (82,4%) dengan IB berat(86,7%). Jenis kanker paru subjek dengan PPOK terutama karsinoma sel skuamosa (52,9%), stage lanjut (76,5%), ECOG 1 (70,6%) dan berada di sentral (94,1%). Derajat obstruksi pada kelompok PPOK terutama dengan GOLD 2 (41,2%) dengan kelompok populasi E (64,7%). Tidak terdapat hubungan antara jenis, staging, dan lokasi lesi kanker paru dengan derajat obstruksi maupun dengan kelompok populasi PPOK Kesimpulan: Pasien kanker paru dengan PPOK terutama pada laki laki dengan rentang usia lebih tua dari baseline, bekas perokok dengan IB berat, serta jenis terbanyak yaitu karsinoma sel skuamosa dengan lokasi lesi di sentral. Pasien terutama pada stage lanjut dengan tampilan klinis ECOG 1 dengan karakteristik utama obstruksi derajat sedang pada kelompok populasi E
Item Type: | Thesis (Spesialis) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Oea Khairsyaf, Sp.P (K), MARS, FISR, FAPSR |
Uncontrolled Keywords: | PPOK pada kanker paru, spirometri pada kanker paru dengan PPOK, derajat obstruksi pada kanker paru, populasi PPOK pada kanker paru |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Sp-1 Pulmologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 07 Jan 2025 02:06 |
Last Modified: | 07 Jan 2025 02:06 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/484765 |
Actions (login required)
View Item |