Larasati, Novia (2024) Peramalan Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Faktor Iklim di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024-2025. S2 thesis, Universitas Andalas.
Text (COVER ABSTRAK)
Cover + Abstrak.pdf - Published Version Download (400kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (467kB) |
|
Text (BAB VI)
BAB VI.pdf - Published Version Download (266kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Updated Version Download (345kB) |
|
Text (FULL)
Tesis Lengkap 2024_compressed.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
kabupaten/kota dengan keseluruhan daerahnya ditemukan kasus DBD. 17 dari 19 Kabupaten/Kotanya masih memiliki belum mencapai target IR dalam RPJMN ≤10/100.000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, jumlah hari hujan, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari) berdasarkan lag time dengan kasus DBD di Provinsi Sumatera Barat serta mengetahui peramalan kasus DBD tahun 2024-2025. Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi. Data penelitian menggunakan data bulanan DBD yang tercatat di Dinas Kesehatan Provinsi Sumaetra Barat dan data unsur iklim di BMKG Maritim Teluk Bayur tahun 2017-2023. Analisa data menggunakan uji univariat, uji bivariat, uji multivariat dan ARIMA. Hasil. Hasil uji statistik menunjukkan kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2022. Terdapat hubungan antara variabel iklim dengan kasus DBD, yaitu suhu udara lag 2 (r= -0,292), kecepatan angin lag 0 (r=0,242), lama penyinaran matahari lag 2 (r=-0,236). Tidak terdapat hubungan antara variabel kelembaban, curah hujan, dan jumlah hari hujan dengan kasus DBD di Provinsi Sumatera Barat. Namun kelembaban berdasarkan nilai rerata bulanan termasuk kepada kelembaban optimal pertumbuhan nyamuk. Kelembaban lag 2 merupakan variabel paling dominan berhubungan dengan kasus DBD di Provinsi Sumatera Barat tahun 2017-2023. Kesimpulan. Variabel iklim yang berperan dalam kasus DBD di Provinsi Sumatera Barat tahun 2017-2023 adalah Suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari. Disarankan untuk melaksanakan edukasi masyarakat mengenai pencegahan penyakit harus diperkuat, termasuk penyuluhan tentang Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Daftar Pustaka : 75 (2004-2024) Kata kunci : ARIMA, Demam Berdarah Dengue, studi ekologi, time lag
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Masrizal, SKM., M.Biomed Dr. Syafrawati, SKM., M.CommHealth Sc |
Uncontrolled Keywords: | ARIMA, Dengue Hemorrhagic Fever, ecological study, time lag |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 12 Nov 2024 02:06 |
Last Modified: | 12 Nov 2024 02:06 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/483512 |
Actions (login required)
View Item |