USULAN JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MINIMASI DOWNTIME MESIN RAW MILL DI PT SEMEN PADANG

Ahmad, Zuhair (2024) USULAN JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MINIMASI DOWNTIME MESIN RAW MILL DI PT SEMEN PADANG. S1 thesis, Universtas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (68kB)
	Text (BAB I) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (197kB)
	Text (BAB VI) BAB 6 Penutup.pdf - Published Version Download (39kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (107kB)
	Text (Skripsi Fulltext) Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Industri Semen, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) tahun 2023, terdapat sebanyak 13 perusahaan semen yang termasuk subholding Semen Indonesia Grup (SIG). Perkembangan industri menekankan produksi dengan respon cepat dan pencegahan kerusakan. Salah satu Industri Semen terbesar dan tertua di Indonesia ialah PT Semen Padang dengan tiga pabrik yang masih beroperasi hingga tahun 2023, yaitu Indarung IV, V, dan VI. Data produksi klinker tahun 2022 dan 2023 memperlihatkan bahwa Pabrik Indarung V tidak mencapai target produksi, hal ini karena downtime mesin, jumlah produksi klinker yang dicapai 1.752.337 ton dan 1.635.851 ton atau hanya 79% dan 86% dari target. Downtime tidak terencana terbesar pada Mesin Raw Mill 1 dan 2 selama 449,97 dan 577,85 jam. Hal ini terjadi karena preventive maintenance yang digunakan belum mengatur jadwal penggantian komponen, hal ini menyebabkan downtime tidak terencana. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memberikan usulan jadwal preventive maintenance untuk meminimumkan downtime. Maintenance adalah kegiatan yang penting dilakukan dalam aktivitas produksi supaya keadaan mesin tetap dalam kondisi normal yang diinginkan dan bisa beroperasi dengan lancar. Usulan jadwal maintenance dalam penelitian ini menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) karena cocok untuk pengendalian komponen kritis. Tahapan metode RCM, yaitu deskripsi sistem, Funcional Block Diagram (FBD), Root Cause Failure Analysis (RCFA), Failure Mode Effect and Analysis (FMEA), dan Logic Tree Analysis (LTA). Selanjutnya, penjadwalan dilakukan dengan menggunakan model age replacement dan inspeksi minimization downtime untuk dianalisis terhadap kebijakan di Pabrik Indarung V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat komponen kritis pada Mesin Raw Mill 1 dan 2, yaitu: Tyre Mill, Mill Auxiliaries, Transport Feeding, Bridge Scrapper, Clay Transport, Inner Part, Feeder Clay, dan Bucket Excavator. Komponen tersebut merupakan penyebab hingga 80% risiko kegagalan Mesin Raw Mill. Selanjutnya, dilakukan penjadwalan penggantian dan inspeksi komponen kritis yang menghasilkan peningkatkan availability Mesin Raw Mill 1 dan 2 sebesar 5,1% dan 4,65%. Selain itu, realibility komponen kritis juga mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan setiap komponen kritis Mesin Raw Mill 1, yaitu: Tyre Mill sebesar 44%, Mill Auxiliaries sebesar 22%, Transport Feeding sebesar 17%, Bridge Scrapper sebesar 37%, Clay Transport sebesar 42%, Inner Part sebesar 58%, dan Feeder Clay sebesar 14%. Sedangkan peningkatan reliability pada Mesin Raw Mill 2, yaitu Tyre Mill sebesar 49%, Transport Feeding sebesar 30%, Mill Auxiliaries sebesar 31%, Bridge Scrapper sebesar 30%, Inner Part sebesar 51%, Clay Transport sebesar 44%, dan Bucket Excavator sebesar 44%, serta sistem Raw Mill sebesar 33,71%. Peningkatan availability dan realibility tersebut menunjukkan bahwa usulan jadwal preventive maintenenance dapat meminimasi downtime dan meningkatkan reliability sehingga bisa digunakan untuk perencanaan pemeliharaan Mesin Raw Mill.

Actions (login required)

View Item