PERANCANGAN CATU DAYA TENAGA SURYA PORTABLE SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

Armysa, Rindina (2024) PERANCANGAN CATU DAYA TENAGA SURYA PORTABLE SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (596kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (611kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (505kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (813kB)
	Text (TA Full) TA Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Energi listrik merupakan kebutuhan esensial dalam kehidupan modern yang memengaruhi berbagai sektor kehidupan. Di Indonesia, pemerataan ketersediaan listrik masih menjadi tantangan besar, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), yang sering menghadapi keterbatasan akses listrik akibat faktor geografis, infrastruktur yang tidak memadai, serta kondisi ekonomi yang terbatas. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menawarkan solusi yang efektif untuk wilayah terpencil dengan memanfaatkan energi matahari melalui teknologi modul surya. Penelitian ini mengusulkan perancangan catu daya tenaga surya portable sebagai sumber energi listrik alternatif. Sistem ini memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi utama pada stasiun pengisian daya portable. Sistem dirancang dengan variasi pembebanan dan dilengkapi dengan sistem manajemen kapasitas baterai menggunakan metode Coulomb Counting (CC), serta sistem monitoring berbasis mikrokontroler Arduino Mega 2560 dan layar LCD. Baterai yang digunakan adalah LiFePO4 dengan spesifikasi tegangan 12V dan kapasitas 100 Ah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa catu daya tenaga surya portable yang dirancang mampu menyediakan sumber energi listrik alternatif untuk beban AC maupun DC. Sistem ini telah berhasil dikembangkan dengan penerapan manajemen baterai yang efektif, menggunakan metode Coulomb Counting untuk mengestimasi arus masuk dari panel surya serta arus keluar dari baterai selama proses pembebanan. Sistem mampu berfungsi secara optimal dalam tiga kondisi operasi utama, yaitu pengisian daya (charging), pengisian dan pengosongan daya (charging-discharging), serta pengosongan daya (discharging). Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut terhadap integrasi sistem pengendalian sumber listrik dengan Internet of Things (IoT), serta pengujian terhadap sistem manajemen baterai menggunakan jenis baterai yang berbeda.

Actions (login required)

View Item