ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN LABAN (Vitex pubescens Vahl) DAN UJI BIOAKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN

Jenny, Pangestika Gunawan (2019) ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN LABAN (Vitex pubescens Vahl) DAN UJI BIOAKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
Cover & Abstrak (wtrmrk).pdf - Published Version

Download (468kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I. PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version

Download (293kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V. PENUTUP)
BAB V.pdf - Published Version

Download (349kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (310kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI Upload.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Tumbuhan Vitex pubescens Vahl atau biasa disebut laban termasuk kedalam famili Varbanaceae, yang mana daunnya biasa digunakan masyarakat sekitar untuk mengobati berbagai macam penyakit. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi senyawa metabolit sekunder dari fraksi etil asetat daun Vitex pubescens Vahl, serta dilakukan juga penentuan kandungan fenolik total dan uji bioktivitasnya sebagai antioksidan. Secara fitokimia fraksi etil asetat daun laban (Vitex pubescens Vahl) mengandung senyawa flavonoid, fenolik, steroid, dan alkaloid. Isolasi senyawa metabolit sekunder dari fraksi etil asetat daun laban (Vitex pubescens Vahl) dilakukan dengan menggunakan teknik kromatografi kolom dimana fase diamnya adalah silika gel. Untuk membuktikan senyawa hasil isolasi telah murni dapat dilihat pada hasil uji KLT yang memberikan noda tunggal berwarna kuning setelah ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard. Senyawa hasil isolasi terdegradasi pada suhu 245°C. Secara spektrofotometri, senyawa ini memiliki 2 pita serapan maksimum yaitu pita I pada 347,8 nm dan pita II pada 254,8 nm. Penyerapan ini mengindikasikan adanya ikatan rangkap terkonjugasi. Analisis FTIR menunjukkan adanya gugus OH, C=C aromatis, C-H aromatis, CH2(CH3)2, dan C-O-C. Hasil penentuan kandungan fenolik total paling tinggi terdapat pada fraksi etil asetat (31,55 mg GAE/g fraksi). Untuk fraksi diklorometan dan fraksi n-heksana berturut-turut memiliki kandungan total fenolik sebesar 11,02 mg GAE/g dan 6,017 mg GAE/g. Dari hasil penelitian diketahui bahwa fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat aktif dibanding fraksi lain. Kata kunci :Vitex pubescens Vahl, fenolik total, antioksidan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Mai Efdi*
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Depositing User: s1 kimia kimia
Date Deposited: 25 Jul 2019 15:56
Last Modified: 25 Jul 2019 15:56
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/48165

Actions (login required)

View Item View Item