MUTHIA, FAURIN (2024) PERBEDAAN EFEKTIVITAS TERAPI KOMBINASI VITAMIN B1, B6, B12 INTRAVENA DENGAN ORAL DALAM MENURUNKAN KADAR HOMOSISTEIN PASIEN PENYAKIT GINJAL TAHAP AKHIR YANG MENJALANI HEMODIALISIS. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (287kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (184kB) |
|
Text (BAB 7)
BAB 7.pdf - Published Version Download (49kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (353kB) |
|
Text (TESIS FULL)
hardcover.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan : Homosistein adalah asam amino yang mengandung sulfhidril, merupakan homolog sistein dengan satu gugus metilen tambahan. Homosistein meningkat pada penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Hiperhomosisteinemia meningkatkan risiko kejadian penyakit lainnya. Pada pasien PGTA terjadi kekurangan vitamin B1, B6, B9 dan B12, yang berperan dalam metabolisme homosistein. Meskipun mengkonsumsi vitamin B9, proporsi hiperhomosisteinemia pada pasien PGTA masih tinggi. Pemberian vitamin B kombinasi secara oral dan intravena berpotensi menurunkan kadar homosistein, namun memiliki proses absorpsi yang berbeda. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain uji klinis terbuka yang dilaksanakan di di unit hemodialisis, RSUP DR. M. Djamil Padang selama 6 bulan. Subjek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 34 sampel dipilih secara randomisasi blok, dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 17 sampel diberikan terapi kombinasi vitamin B1, B6, dan B12 intravena dan 17 sampel diberikan terapi oral. Dilakukan pemeriksaan homosistein dengan metode Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) dibedakan pre dan post perlakuan pada masing-masing kelompok serta dibedakan antara kedua kelompok. Dilakukan uji statistik dengan menggunakan SPSS. Hasil : Penelitian ini mendapatkan rerata kadar homosistein sebelum perlakuan pada kelompok intravena 11,12 (5,56) μmol/L dan oral 16,78 (15,99) μmol/L. Rerata kadar homosistein setelah perlakuan pada kelompok intravena 11,81 (5,09) μmol/L dan oral 16,54 (17,05) μmol/L. Dilakukan uji Wilcoxon pada kelompok intravena dengan nilai p= 0,060, dan oral dengan nilai p=0,96. Dilakukan uji MannWhitney untuk melihat selisih kadar homosistein sebelum dan setelah perlakuan pada kedua kelompok dengan nilai p= 0,41. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap kadar homosistein pasien PGTA yang menjalani hemodialisis sebelum dan setelah diberikan kombinasi vitamin B1, B6, dan B12 pada kelompok intravena dan oral. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap selisih kadar homosistein pasien PGTA yang menjalani hemodialisis sebelum dan setelah diberikan kombinasi vitamin intravena dengan oral.
Item Type: | Thesis (Spesialis) |
---|---|
Supervisors: | dr. Deka Viotra, SpPD-KGH |
Uncontrolled Keywords: | Homocysteine, end-stage renal disease, vitamin B combinatio |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 02 Nov 2024 04:01 |
Last Modified: | 02 Nov 2024 04:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/481074 |
Actions (login required)
View Item |