Gugat Cerai Ditinjau Dari Hak dan Kewajiban Suami Isteri Dikaitkan Dengan SEMA No. 1 Tahun 2022 (Studi Putusan No. 771 K/Ag/2023)

Mutiara, Adila (2024) Gugat Cerai Ditinjau Dari Hak dan Kewajiban Suami Isteri Dikaitkan Dengan SEMA No. 1 Tahun 2022 (Studi Putusan No. 771 K/Ag/2023). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (325kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (298kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version

Download (276kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (210kB)
[img] Text (Skripsi Full)
SKRIPSI FULL ADILA MUTIARA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Perceraian adalah berakhirnya suatu ikatan pernikahan dan terputusnya hubungan keluarga karena salah satu atau kedua pasangan memutuskan untuk mengakhiri hubungan perkawinan, yakni saling meninggalkan sehingga berhenti melakukan kewajiban sebagai suami isteri. Perceraian dapat terjadi karena perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang disebabkan karena tidak terpenuhinya hak dan kewajiban antara suami isteri yang ada dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1974 pada pasal 30 s.d 34. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pertimbangan hakim dalam putusan No. 1034/Pdt.G/2022/PA.Pdg dikuatkan oleh putusan No. 1/Pdt.G/2023/PTA.Pdg dan putusan No. 771 K/Ag/2022 ditinjau dari Hak dan Kewajiban suami isteri dan bagaimana perlindungan hukum terhadap hak isteri didasarkan pada teori kemaslahatan pasca berlakunya SEMA No. 1 Tahun 2022 dalam Putusan No. 771 K/Ag/2023. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang bersumber dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara. Pengolahan data yang dilakukan melalui proses editing dan analisis data yang digunakan yaitu secara kualitatif. Pertimbangan hakim dalam putusan No. 771 K/Ag/2023 membatalkan putusan pada Pengadilan Tinggi Agama Padang. Dari hasil penelitian, pemberlakuan SEMA No. 1 Tahun 2022 pada putusan No. 771 K/Ag/2023 tidak didasarkan pada prinsip lex superior derogat legi inferiori. Pasca berlakunya SEMA No. 1 Tahun 2022 pada putusan No. 771 K/Ag/2023 dapat menimbulkan kemudharatan. Pemberlakuan SEMA No. 1 Tahun 2022 memungkinkan suami melakukan kekerasan ataupun pelanggaran terhadap hak-hak isteri dalam perkawinan sehingga menimbulkan dampak negatif pada keberadaan isteri. Karena penggunaan SEMA bersifat kondisional, seharusnya dalam mempertimbangkan putusan didasarkan pada Hukum Islam dari al-Qur’an dan al-sunnah. SEMA No. 1 Tahun 2022 hukumnya dapat berubah menjadi dilarang, karena mempunyai dampak mudharat dan tidak adanya perlindungan hak-hak isteri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Devianty Fitri, S.H., M.Hum., Dr. Yasniwati, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Perceraian, Hak dan kewajiban suami isteri, Kemaslahatan, SEMA No. 1 Tahun 2022
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 23 Aug 2024 09:11
Last Modified: 23 Aug 2024 09:11
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/478758

Actions (login required)

View Item View Item