Joko, Prowoto (2019) Gangguan Fonologis Anak Penyandang Down Syndrome Berdasarkan Tingkat Intelejensi: Studi Kasus pada D.A. dan M.A.S. di Panti Sosial Bina Grahita Padang. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Text (Abstrak).pdf - Published Version Download (306kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I. Pendahuluan)
Text (BAB I. Pendahuluan).pdf - Published Version Download (423kB) | Preview |
|
|
Text (Bab V. Penutup)
Text (BAB V. Penutup).pdf - Published Version Download (270kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Text (Daftar Pustaka).pdf - Published Version Download (385kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Text)
Text (Tesis Full Text).pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan gangguan fonologis anak penyandang DS berdasarkan tingkat intelejensi. Penelitian ini adalah sebuah studi kasus yang bersifat deskriptif dengan subjek dari penelitian satu orang anak penyandang DS untuk retardsi mental ringan dan satu lagi untuk retardasi mental sedang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan menerapkan teknik rekam pada setiap tuturan yang diujarkan oleh masing-masing anak penyandang DS. Dalam mengumpulkan data, instrument yang digunakan adalah kartu gambar (flash cards) yang telah divalidasi oleh ahli neurolinguistik dan psikologi. Setelah data dikumpulkan, kemudian data diolah dengan menggunakan metode padan fonetis artikulatoris dengan mengelompokkan dan mendeskripsikan tiap-tiap tipe gangguan fonologis yang ditemukan pada tiap subjek penelitian. Data tersebut disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hal tersebut menunjukkan bahwa anak penyandang DS retardasi mental sedang mendominasi tiga buah tipe gangguan fonologis, yaitu penggantian fonem (32%), pengguguran fonem (43%), dan penambahan fonem (7.5%), sedangkan anak penyandang DS retardasi mental ringan adalah penggantian fonem (30%), pengguran fonem (36%), dan penambahan fonem (2%). Dalam penelitian ini, tipe yang keempat dari gangguan fonologis, yaitu lingkungan tidak ditemukan pada kedua anak penyandang DS. Kemudian, untuk tempat terjadinya gangguan fonologis, anak penyandang DS retardasi mental ringan cenderung melakukan gangguan fonem di awal (#_) dan di akhir (_#) kata, akan tetapi anak penyandang DS retardasi mental sedang mengalami gangguan fonem di beberapa tempat, seperti di awal (#_), di akhir (_#), di tengah (X-X), di antara vokal (V-V), dan di tempat lainnya. Selain itu, pada tuturan anak penyandang DS juga ditemukan overextension, intervensi, dan merespon gambar apa yang dilihat. Anak penyandang DS retardasi mental ringan menjawab semua stimulus yang diberikan, akan tetapi anak penyandang DS retardasi mental sedang tidak bisa menjawab 1/5 stimulus. Pada penelitian ini, ada stimulus baru yang ditemukan pada anak penyandang DS retardasi mental sedang, yaitu anak penyandang DS retardasi mental sedang sangat sensitif dengan sentuhan. Jadi, terapi bahasa untuk anak penyandang DS saharusnya tidak sama. Untuk anak penyandang DS retardasi mental ringan (IQ 50-69), stimulus yang diberikan bisa berupa kartu gambar, tetapi untuk anak penyandang DS retardasi mental sedang (IQ 35-49), stimulus yang diberikan harus sesuatu yang nyata, kongkrit, atau sesuatu yang bisa disentuh, sehingga mereka dapat merespon stimulus yang diberikan dengan baik sesuai dengan proporsi tingkat intelejensi mereka.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Gusdi Sastra, M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Gangguan fonologis,Distribusi Kontekstual, Down syndrome; Intelejensi |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu linguistik |
Date Deposited: | 25 Jul 2019 10:59 |
Last Modified: | 25 Jul 2019 10:59 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/47875 |
Actions (login required)
View Item |